Dewan Minta Pemerintah Tunda Kenaikan Harga BBM

Dewan Minta Pemerintah Tunda Kenaikan Harga BBM

Masyarakat sedang mengisi bahan bakar minyak.-(Foto: Deni Armansyah/Jabar Ekspres)-

"BBM ini bahan bakar kendaraan, dia juga berkorelasi nantinya kepada harga komuditas lain. Sebab, dalam rangka distribusi dan logistik tergantung pada bahan bakar," kata dia.

"Satu sisi, bukan berarti masyarakat tidak mau membeli BBM nonsubsidi, tapi pengaturan dari sisi keuangannya juga dipertimbangkan," tambahnya.

Selain itu, kenaikan BBM pun bakal berpengaruh terhadap naiknya angka inflasi. Sebab, saat ini sejumlah komoditas seperti: cabai merah, cabai rawit, bawang merah, serta bawang putih kian merangkak naik.

"Saya tidak bisa membayangkan, tentu harga pangan tidak stabil dan cenderung meningkat, inflasi besar, kemiskinan bertambah, daya beli masyarakat turun sampai pengangguran tinggi," tandasnya.

Sekedar diketahui, Pertalite menjadi BBM andalan masyarakat Indonesia. Setiap tahun mengalami kenaikan. Tercatat, dari tahun 2017 hingga 2021: 14,5 juta KL, 17,7 juta KL, 19,4 juta KL, 18,1 juta Kl dan 23 juta KL.

Sementara berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kosumsi masyarakat terhadap Pertalite di tahun 2021 hampir mencapai 80% atau sebesar 23 juta kiloliter (KL) diantara BBM lainnya. Seperti: Pertamax, Pertamax Turbo dan Premium.*** (win)

Sumber: Jabar Ekspres