BNN Cimahi Ungkap Ciri Pengguna Obat-Obatan, Ajak Warga Tak Takut Jalani Rehabilitasi

BNN Cimahi Ungkap Ciri Pengguna Obat-Obatan, Ajak Warga Tak Takut Jalani Rehabilitasi

BNN Cimahi Ungkap Ciri Pengguna Obat-Obatan, Ajak Warga Tak Takut Jalani Rehabilitasi--Istimewa

RADAR JABAR - Dalam upaya menjadikan Kota Cimahi sebagai wilayah yang bersih dari narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi terus menggencarkan razia dan kegiatan preventif di berbagai titik. 

 

Kepala BNN Kota Cimahi, Yulius Amra, menegaskan kegiatan ini tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada deteksi dini dan pemulihan bagi masyarakat yang terindikasi sebagai pengguna obat-obatan terlarang.

 

Menurut Yulius, razia bukan hanya dilakukan pada momen-momen tertentu, melainkan menjadi bagian dari strategi berkelanjutan.

 

"Kita memang sengaja, dalam tiga bulan lagi nanti kita akan lakukan razia malam hari. Tujuannya agar Kota Cimahi benar-benar bersih dari narkoba,” ungkapnya saat ditemui Jabar Ekspres di lokasi, Kamis (16/10/25).

 

Ia menambahkan, meski dalam razia terakhir tidak ditemukan barang bukti berupa obat-obatan, hasil tes urin menunjukkan adanya indikasi penggunaan.

 

“Obatnya tidak ada, tapi hasil tes urinnya positif. Ia mengakui telah menggunakan obat-obatan. Secara fisik pun terlihat jelas, seperti pucat, mata agak merah, dan terlihat kurang tidur,” ujar Yulius. 

 

Menurutnya, ciri-ciri pengguna bisa dikenali dari perubahan fisik dan perilaku sehari-hari, seperti bicara melantur, mudah gelisah, hingga tampak kelelahan secara ekstrem.

 

BNN Cimahi juga bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari aparat penegak hukum hingga elemen masyarakat, untuk memperkuat pengawasan. 

 

“Kami bersinergi dengan Polres, aparat teritorium, BIN, hingga Propam dan Depom. Tujuannya agar tidak ada pelantaran atau penyalahgunaan, baik oleh masyarakat maupun oknum aparat,” jelasnya.

 

Selain penegakan hukum, BNN Cimahi menitikberatkan pendekatan kemanusiaan. Masyarakat yang terindikasi pengguna tidak langsung diproses hukum, tetapi diarahkan untuk menjalani rehabilitasi. 

 

“Lokasi mereka akan kita obati, kita pulihkan. Besok mereka datang ke tempat kita untuk dilakukan pemulihan dan rehabilitasi. Kalau tingkat ketergantungannya tinggi, bisa rawat inap,” terang Yulius.

 

Ia menjelaskan, banyak pengguna di Cimahi terindikasi memakai obat jenis benzodiazepine seperti Tramadol dan Eximer. 

 

"Indikasinya mengarah ke penggunaan obat benzo. Kita akan dalami dari mana mereka mendapatkannya,” katanya. 

 

Investigasi lanjutan dilakukan untuk menelusuri jaringan penyebaran dan peredaran gelap obat-obatan tersebut.

 

Dalam menjalankan misinya, BNN Cimahi juga menghadapi tantangan teknologi dan modus penyelundupan yang semakin canggih. 

 

"Sekarang sulit dilacak. Ada CCTV di pusat-pusat transaksi, pelaku menggunakan pakaian ojek online dengan pelat nomor palsu. Itu menyulitkan penyelidikan,” ujarnya. 

 

Meski demikian, pihaknya tidak menyerah dan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk membongkar jaringan peredaran yang terselubung.

 

Yulius juga menyoroti pentingnya partisipasi publik dalam mencegah penyalahgunaan narkoba

 

Ia mengimbau agar masyarakat lebih berani melapor jika mengetahui adanya indikasi peredaran atau penggunaan di lingkungan mereka. 

 

“Harapan kami, masyarakat berani melapor. Jangan takut, identitas pelapor kami lindungi. Jika ada keluarga yang terlibat, datanglah ke BNN, karena rehabilitasi tidak dipungut biaya,” tuturnya.

 

Ia menegaskan bahwa langkah utama BNN Cimahi bukanlah menghukum, melainkan menyelamatkan manusia dari jeratan narkoba

 

BNN berperang melawan narkoba demi kemanusiaan. Kami ingin mereka dipulihkan, dikembalikan ke kehidupan normal tanpa stigma. Tidak perlu malu, karena yang datang untuk berobat tidak akan diproses hukum,” tegas Yulius.

 

BNN Cimahi, lanjutnya, juga mendukung penuh kebijakan Pemerintah Kota Cimahi yang mengacu pada Peraturan Presiden tentang Kota Bersih narkoba (KOTAN).

 

Melalui kolaborasi lintas sektor dan penguatan edukasi, Cimahi diharapkan dapat menjadi model kota tangguh dalam perang melawan narkoba.

 

“Tujuan kami jelas, agar seluruh elemen masyarakat, tanpa kecuali, bersih dari narkoba. Ini bukan hanya tugas BNN, tapi tanggung jawab bersama untuk masa depan Cimahi yang sehat dan aman,” pungkas Yulius. (Mong)

Sumber: