Publikasi Kinerja ASN Buruk, Warga: Zaman Sekarang Lebih Takut Diposting di Medsos

Publikasi Kinerja ASN Buruk, Warga: Zaman Sekarang Lebih Takut Diposting di Medsos--Antara news
RADAR JABAR - Warga Bogor, Jawa Barat, merespons rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkinerja buruk bakal dipublikasikan.
Andin (21) mengatakan, rencana dari Kang Dedi Mulyadi (KDM) tentu akan sangat efektif untuk menaikkan tingkat kinerja ASN.
Selain memberikan sanksi sosial, lanjut dia, saat ini orang lebih takut dipublikasikan di ranah media sosial dengan prestasi buruk
"Keputusan yang bagus sih, ada sanksi sosial yang bisa menyadarkan mereka lah, karena di era sekarang orang banyak yang lebih takut kalau mereka di posting di medsos dengan prestasi jelek," kata Andin, pada Selasa (7/10/2025).
Ia menambahkan, rencana publikasi kinerja ASN di media sosial dirasa sangat penting karena upah yang mereka dapat dari pembayaran pajak masyarakat.
Maka, kata Andin, masyarakat dapat menuntut para ASN memberikan kontribusi yang maksimal untuk negara.
Kendati begitu, dirinya menilai, ASN yang malas berkemungkinan memanipulasi hasil kinerja. Namun, adanya efek sosial yang tinggi bakal membuat mereka memiliki sifat malu.
Senada, Endar (26) juga mendukung rencana KDM agar masyarakat di Jawa Barat mengetahui kualitas ASN. "Sangat support, karena dengan data kinerja (baik) maupun (buruk) kita jadi mengetahui kualitas ASN di Jabar," kata Endar.
Kendati begitu, Endar juga mengaku, tidak akan mudah untuk percaya kembali terhadap ASN yang sudah dipublikasikan dengan kinerja buruk.
"Tidak akan percaya, saat ini jaman sulit. Karena tabiat sulit diubah, yang disumpah saja bisa ingkar apalagi yang dipercaya. Langsung ganti dan lihat track record sebelum memilih," jelasnya.
Warga lainnya, Ahmad Ihza (20) mengungkapkan, publikasi kinerja ASN pada media sosial dapat memberikan informasi ke masyarakat.
Sehingga, masyarakat sudah mengetahui terdapat kinerja ASN yang buruk dapat memberikan timbal balik kepada pihak pemerintah.
"Beberapa rekomendasi kebijakan dan tuntutan agar harapannya tercipta pengawasan ataupun regulasi yang lebih ketat," ungkap dia.
Ia menutur, rencana publikasi kinerja ASN sangat penting karena selain memberikan efek jera juga dapat digunakan sebagai sarana agar membuat kinerja ASN stabil.
Meski nantinya terdapat ASN yang dipublikasikan dengan kinerja buruk, ia tetap mempercayai ASN Jabar. "Percaya aja sih, karena satu orang yang melakukan itu bukan berarti semuanya ngelakuin gitu juga kan," katanya.
"Jangan sampai kita timbul stereotip kalau beberapa orang yang kayak gitu terus ngeframing kalau semuanya ngelakuin hal serupa," sambung dia.
Adapun, Fadhlan (20) menyatakan, rencana publikasi kinerja ASN oleh KDM tidak menyentuh akar masalah sama sekali. Meski dapat memberikan sanksi sosial dan tekanan, dirinya tetap mempertanyakan efektivitas jangka panjang tersebut.
Ia menutur, lebih perlu memperbaiki sistem pengawasan dan sanksi yang diberikan kepada ASN yang berkinerja buruk.
"Misalnya yang hasil kinerjanya buruk diadakan retreat dan masa uji coba 3 bulan buat ada evaluasi hasil retreat itu dan siap ditempatkan kembali buat ngelayanin masyarakat," tutur Fadhlan.
Fadhlan mengatakan, KDM mempublikasikan kinerja ASN tidak terlalu penting. "Maksudnya gubernur punya kuasa perda dan kekuatan hukum serta birokrasi yang lebih impactful," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga bakal bersikap tegas terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Rencananya, ASN yang berkinerja buruk bakal dipublikasikan.
Hal itu diungkapkan selepas pertemuan dengan ribuan ASN, Kamis (2/10).
“Nanti yang kinerjanya buruk akan diumumkan di media sosial, ” katanya.
Itu juga sebagai salah satu upaya untuk memacu kinerja para ASN.
“Itu akan berlaku 1 November, ” cetusnya.
Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan kompromi kepada pegawai yang kinerjanya buruk. Bahkan tidak segan ada langkah pemberhentian.
Sumber: