Dugaan Praktik Beras Oplosan, DKP Bogor Ajak Masyarakat Konsumsi Beras Lokal

Dugaan Praktik Beras Oplosan, DKP Bogor Ajak Masyarakat Konsumsi Beras Lokal

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Teuku Mulya-Regi Pratasyah -Radar Jabar

RADAR JABAR - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor mengajak, masyarakat untuk mengonsumsi beras lokal. Ajakan tersebut, sebagai respons adanya dugaan praktik beras oplosan.

Sebagai informasi, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri sedang melakukan pemeriksaan terhadap empat produsen beras yang diduga menerapkan praktik beras oplosan.

Empat perusahaan itu yakni, Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

Diketahui, Kementan bersama Satgas Pangan menemukan 212 merk beras yang diduga hasil praktik oplosan. Modusnya yakni, mengklaim beras biasa sebagai beras belabel premium ataupun medium.

BACA JUGA:Telkomsel Perluas Hyper 5G di Bandung Raya, Koneksi Tanpa Putus

BACA JUGA:Hoax Video Mesum di Pakansari, Satpol PP Kabupaten Bogor Minta Polisi Tangkap Konten Kreator

Tak hanya itu, modus pelabelan juga dilakukan yaitu, memberikan label berat yang tidak sesuai isi.

Kepala DKP Kabupaten Bogor Teuku Mulya menjelaskan, ajakan mengonsumsi beras lokal itu disalurkan melalui gerakan pangan murah dari dinas yang ia pimpin.

"Udah pasti, karena kan kita utamakan beras lokal dulu. Beras lokal dulu melalui gerakan pangan kita, kan mengajak masyarakat untuk mengonsumsi beras lokal," jelas dia, pada Selasa (22/7/2025).

Walaupun demikian, Teuku mengungkapkan, beras lokal Kabupaten Bogor secara keseluruhan hanya dapat memfasilitasi 50 persen dari jumlah masyarakat sekitar 5,6 juta jiwa.

BACA JUGA:Kelakar Gubernur Jabar ke Presiden Prabowo: KDM di Jabar Sudah Populer

BACA JUGA:Presiden Prabowo Launching Koperasi Desa Merah Putih di Hambalang Bogor

Lalu, 50 persen lainnya lagi difasilitasi pasokan beras yang berasal dari luar atau bukan beras lokal.

"Jadi gini, untuk lokal itu harus kita galakan beras lokal kita. Walaupun beras lokal kita secara keseluruhan hanya bisa memfasilitasi seluruh kab bgr itu 50 persen konsumsinya. Sebagian lagi tentunya kita pasok dari luar," ucap dia.

Sumber: