Dinkes Kabupaten Bogor Sebut 30 Peserta Pesta Gay Reaktif HIV

Dinkes Kabupaten Bogor Sebut 30 Peserta Pesta Gay Reaktif HIV

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty saat memberikan keterangan, pada Senin (24/6/2025).-Regi Pratasyah -Radar Jabar

RADAR JABAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyatakan, sebanyak 30 orang reaktif dari 75 peserta yang diduga mengikuti pesta gay. Diketahui, Polres Bogor menangkap 75 peserta yang diduga mengikuti pesta gay di sebuah villa wilayah Megamendung.

Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty mengungkapkan, hasil pemeriksaan itu 30 orang dinyatakan reaktif dan 45 nonreaktif. Pemeriksaan 75 orang tersebut menemukan hasil reaktif HIV, Sifilis, dan Non reaktif.

"Dari hasil pemeriksaan 30 orang reaktif dan 45 non reaktif,” ungkap Fusia, pada Selasa (24/6/2025).

Dia menjelaskan, 75 orang itu sudah ditangani oleh Puskesmas.

BACA JUGA:Cegah Anemia Sejak Dini, Alfamidi dan SGM Eksplor Edukasi Gizi Anak

BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Bogor Sebut Peserta Pesta Gay Dinyatakan Reaktif HIV hingga Sifilis

"Semua pulang malam itu juga dan ditindaklanjuti oleh Puskesmas," jelasnya.

Ia mengatakan, dari 75 orang itu hanya sebagian kecil yang berasal dari Kabupaten Bogor. Sebagian besar, kata Fusia, berasal dari luar Kabupaten Bogor

"Dari 75 itu hanya sebagian kecil yang berasal dari warga Kabupaten Bogor dan tinggal di Kabupaten Bogor," katanya.

"Selebihnya tinggal di luar Kabupaten Bogor dari beberapa wilayah yang ada disekitar Kabupaten Bogor," sambung dia.

BACA JUGA:YBM BRILiaN RO Bandung Salurkan Bantuan untuk Korban Pergeseran Tanah di Purwakarta

BACA JUGA:Polisi Ungkap Para Peserta yang Diduga Ikut Pesta Gay di Puncak Perlu Bayar Rp 200 Ribu

Fusia menjelaskan, pihaknya akan berkolaborasi dengan Dinkes luar wilayah untuk penanganan bagi warga yang bukan berasal dari Kabupaten Bogor.

"Penangannya yang berada di Kabupaten Bogor yang cuma sedikit ini akan kita tindak lanjuti oleh Dinkes Kabupaten Bogor, yang di luar wilayah Kabupaten Bogor, kita akan berkolaborasi Dinkes setempat," pungkasnya.*

Sumber: