Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Bahan Pokok, Anggota DPRD Jabar dan Bapanas Gelar Gerakan Pangan Murah

Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Bahan Pokok, DPRD Jabar dan Bapanas Gelar Gerakan Pangan Murah--Istimewa
RADAR JABAR - Menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Demokrat menggelar Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Bandung.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau sekaligus menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Sebelumnya Pasar murah ini diselenggarakan di Lapangan Cincin Permata Indah, Desa Gandasari, Kecamatan Soreang, pada 23 Maret 2025 lalu.
Kali ini kegiatan serupa digelar di Kantor Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Bandung, Baleendah, Rabu 26 Maret 2025.
Dalam acara ini, masyarakat dapat membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan bahan pangan lainnya.
Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp.2.000 per kilogram untuk beberapa komoditas, sehingga harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan harga pasar.
Tingginya harga bahan pokok di pasaran membuat program ini disambut antusias oleh masyarakat. Sejak pagi, warga sudah memadati lokasi untuk mendapatkan bahan pangan murah.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Forkopimda Kab. Bandung Monitoring Ketersediaan Kepokmas dan Stabilitas Harga Pangan
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Saeful Bachri mengatakan bahwa program ini mendapat respons positif dari masyarakat.
“Di titik pertama di Desa Gandasari, kami menyediakan hampir 2.000 paket sembako, dan semuanya habis diborong masyarakat. Hari ini di Baleendah pun sejak siang sudah banyak yang membeli, stok sudah setengahnya ludes,” ujar Saeful Bachri dalam keterangannya di Baleendah, Rabu siang.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya legislatif dalam membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga bahan pokok.
“Kami di DPRD Jawa Barat bekerja sama dengan Bapanas dan Dinas Ketahanan Pangan untuk mencari daerah-daerah yang mengalami fluktuasi harga tinggi dan melakukan intervensi melalui Gerakan Pangan Murah,” jelasnya.
Menjawab pertanyaan terkait keberlanjutan program ini setelah Ramadan, Saeful Bachri memastikan bahwa Gerakan Pangan Murah akan tetap berlanjut setelah Hari Raya Idul Fitri.
“Insya Allah, setelah Lebaran nanti program ini masih akan ada. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyampaikan bahwa mereka akan terus menggelar kegiatan seperti ini guna menjaga kestabilan harga di berbagai daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam menjaga ketahanan pangan.
“Gerakan Pangan Murah ini adalah upaya pemerintah untuk menggerakkan seluruh stakeholder pangan, dari Bulog, ID Food, petani, peternak, hingga distributor. Tujuannya adalah menstabilkan harga bahan pokok, terutama menjelang hari-hari besar seperti Lebaran,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, Bapanas telah menggelar program serupa di 2.600 titik di seluruh Indonesia pada 2025, dengan target yang lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9.500 titik sepanjang tahun 2024.
“Kami tidak hanya fokus pada Ramadan dan Idul Fitri. Gerakan Pangan Murah ini berjalan sepanjang tahun, dari Januari hingga Desember. Kami terus memantau daerah-daerah mana yang harga pangannya masih tinggi atau pasokannya terganggu, dan kami intervensi di sana,” imbuh Maino.
Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan pasar murah ini tidak hanya melibatkan pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta masyarakat.
“Melalui kerja sama dengan Dinas Pangan di daerah, kami berharap kegiatan ini bisa lebih masif dan merata di seluruh Indonesia,” pungkasnya.(ysp)
Sumber: