Serangan Pasukan Khusus Israel ke Rumah Sakit di Tepi Barat Memicu Ketegangan

Serangan Pasukan Khusus Israel ke Rumah Sakit di Tepi Barat Memicu Ketegangan

Dokter Palestina dan internasional pada Selasa (3/12/2024) menyerukan pembukaan koridor kemanusiaan dari Jalur Gaza untuk memungkinkan evakuasi darurat 25.000 pasien ke rumah sakit di Yerusalem Timur. /ANTARA/Anadolu/pyDokter Palestina dan internasional p--ANTARA/Anadolu/py

RADAR JABAR - Pasukan khusus Israel pada Rabu (4/12) malam menyerbu sebuah rumah sakit di Tepi Barat yang diduduki dan menangkap seorang pasien Palestina yang sedang dirawat, demikian dilaporkan oleh media lokal.

Menurut Jaringan Televisi Palestina, satuan pasukan Israel menerobos masuk ke Rumah Sakit Khusus Arab di Kota Nablus untuk menahan pasien tersebut, yang identitasnya masih dirahasiakan. Dalam aksinya, pasukan menggunakan transportasi umum, seperti disampaikan Radio Voice of Palestine.

Rekaman yang disiarkan menunjukkan suasana mencekam saat penyerbuan berlangsung, termasuk gambar tempat tidur rumah sakit yang berlumuran darah. Hingga kini, otoritas Israel belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut.

Serangan ini terjadi sehari setelah dua warga Palestina tewas dan satu lainnya terluka akibat serangan pesawat nirawak Israel terhadap sebuah kendaraan di Aqaba, dekat Tubas, Tepi Barat bagian utara.

BACA JUGA:Oposisi Korea Selatan Ajukan Mosi Pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol

BACA JUGA:KBRI Umumkan Keadaan WNI Pasca Darurat Militer di Korea Selatan

Setelah serangan itu, pasukan Israel dilaporkan menyerbu Rumah Sakit Pemerintah Tubas, menangkap seorang dokter, dan menggunakan gas air mata di bangsal gawat darurat, menyebabkan sesak napas pada pasien dan staf medis.

Militer Israel mengonfirmasi serangan pesawat nirawak tersebut dengan klaim menargetkan "sel bersenjata Brigade Lembah Yordan di daerah Aqaba," namun tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Ketegangan di Tepi Barat semakin meningkat di tengah perang Israel di Jalur Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 44.530 korban jiwa, mayoritas perempuan dan anak-anak, sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada Oktober 2023.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa setidaknya 804 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.450 orang terluka akibat aksi militer Israel di wilayah pendudukan.

Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu mengeluarkan opini hukum yang menyatakan pendudukan Israel atas tanah Palestina sebagai tindakan "ilegal" dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur.

Sumber: antara