5 Dampak Fatherless Pada Anak, Ketidakhadiran Ayah dalam Pengasuhan Anak

5 Dampak Fatherless Pada Anak, Ketidakhadiran Ayah dalam Pengasuhan Anak

5 Dampak Fatherless, Ketidakhadiran Ayah dalam Pengasuhan Anak--Pixabay

RADAR JABAR- Di tahun 2023, negara Indonesia menempati posisi ketiga sebagai "fatherless country" di dunia. Fatherless mengacu pada keadaan di mana seorang anak mengalami kehilangan figur ayah, baik secara emosional maupun psikologis.

Peran ayah dalam pengasuhan anak tidak hanya sebatas sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai figur yang memberikan perlindungan, kasih sayang, dan bimbingan emosional.

Ketika seorang ayah tidak hadir secara fisik maupun emosional dalam kehidupan anak, kondisi ini sering disebut sebagai "fatherless."

Ketidakhadiran ayah, baik karena perceraian, pekerjaan, atau alasan lainnya, dapat memberikan dampak signifikan pada perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun psikologis.

Berikut lima dampak utama dari fatherless yang telah kami rangkum dari berbagai sumber, simak ulasannya!

 

5 Dampak Fatherless Pada Anak

 

1. Kesulitan dalam Mengontrol Emosi

Anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola emosi. Figur ayah sering kali menjadi panutan dalam memberikan ketenangan, disiplin, dan dukungan emosional.

Ketika peran ini hilang, anak mungkin merasa bingung dan tidak memiliki cara yang tepat untuk menghadapi tekanan atau konflik. Akibatnya, mereka lebih rentan terhadap masalah seperti ledakan amarah, kecemasan, atau depresi.

 

2. Penurunan Prestasi Akademik

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga fatherless lebih berisiko mengalami penurunan prestasi di sekolah.

Ayah sering kali menjadi motivator yang memberikan dorongan untuk belajar dan mencapai tujuan. Ketidakhadiran ayah dapat mengurangi rasa percaya diri anak dan menyebabkan kurangnya perhatian terhadap pendidikan.

Selain itu, anak mungkin merasa kurang memiliki dukungan moral dan finansial yang memadai untuk keberhasilan akademiknya.

 

 

BACA JUGA:5 Ciri Trauma pada Anak Akibat Perceraian Orang Tua

 

 

3. Kehilangan Cinta Atau Kasih Sayang

Hubungan antara anak perempuan dan ayahnya berperan penting dalam membentuk pola hubungan romantis mereka di masa depan.

Anak perempuan yang pernah kehilangan peran seorang ayah cenderung lebih mudah jatuh cinta atau cepat merasa terikat dengan pria yang menunjukkan kedekatan emosional dengannya. Sehingga terkadang perempuan yang mengalami “Fatherless” mudah terjebak atau jatuh di laki-laki yang salah.

 

4. Kurangnya Rasa Aman dan Perlindungan

Ayah sering kali dianggap sebagai simbol perlindungan dalam keluarga. Ketidakhadiran ayah dapat membuat anak merasa kurang aman secara emosional maupun fisik.

Anak-anak mungkin merasa tidak memiliki tempat untuk berlindung ketika menghadapi masalah atau ancaman. Rasa tidak aman ini dapat berkembang menjadi ketakutan yang memengaruhi kepercayaan diri dan kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan hidup.

 

BACA JUGA: 5 Cara Melatih Kecerdasan Anak dengan Kemampuan Berpikir Kritis

 

 

5. Membutuhkan Sosok  Figur Pria Idaman

Ayah memiliki peran krusial sebagai panutan bagi anak perempuan, memberikan arahan, dukungan, dan memperlihatkan contoh sifat maskulin yang positif.

Ketidakhadiran figur ayah dapat menciptakan kekosongan, mendorong anak perempuan untuk mencari sosok pria ideal lain yang sesuai dengan harapannya.

Sumber: