Ketegangan Meningkat di Amsterdam akibat Aksi Kekerasan Pendukung Klub Sepak Bola Israel
Ilustrasi--Freepik
RADAR JABAR - Gelombang kekerasan melanda Amsterdam pada Kamis malam saat pendukung klub sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv, dituduh melakukan aksi anarkis dengan mencabut bendera Palestina dan mengeluarkan sorakan provokatif. Menurut laporan, para suporter ini mengganggu warga setempat, merusak properti pribadi, dan membakar bendera Palestina, tindakan yang memicu kecaman luas.
Berbagai video yang beredar di media sosial menunjukkan para pendukung Maccabi menyerang seorang supir taksi dan menghadapi petugas kepolisian.
Max Blumenthal, editor The Grayzone News, pada Jumat (8/11) menyebut bahwa video-video tersebut menampilkan suporter klub Israel yang merusak properti di Amsterdam, menyerang polisi dan warga, serta merobek bendera Palestina.
Jurnalis sepak bola, Lelya Hamed, menambahkan bahwa para pendukung Maccabi Tel Aviv mengambil bendera Palestina dari rumah-rumah warga dan membakarnya di jalanan Amsterdam.
BACA JUGA:Laporan PBB Ungkap Hampir 70 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Wanita dan Anak-Anak
BACA JUGA:Pemerintah Australia Akan Batasi Akses Media Sosial untuk Pengguna di Bawah 16 Tahun
Pemerintah Israel merespons dengan menganggap insiden ini sebagai "kekerasan terhadap warga negara Israel." Melalui media sosial X, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk kekerasan tersebut dan mengumumkan rencana untuk mengirim pesawat bantuan guna mengevakuasi warga Israel dari Amsterdam.
Netanyahu juga meminta Pemerintah Belanda bertindak cepat untuk menindak para perusuh dan melindungi warga Israel.
Sementara itu, Ketua Urusan Luar Negeri Israel, Gideon Sa'ar, dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp pada Jumat untuk membahas situasi ini. Otoritas Israel melaporkan bahwa sepuluh warganya terluka dan meminta warga Israel yang berada di Amsterdam untuk tetap tinggal di hotel masing-masing.
Koran Het Parool melaporkan bahwa dua orang telah ditangkap akibat kerusuhan di Lapangan Dam, meski identitas mereka tidak diumumkan. Beberapa area di Amsterdam juga ditetapkan sebagai "zona berisiko," memberi wewenang kepada polisi untuk melakukan razia.
BACA JUGA:Retno Marsudi Ajak Kerja Sama Global dalam Menangani Krisis Air Dunia
Wali Kota Amsterdam Femke Halsema, meskipun tidak dapat melarang suporter Maccabi hadir, mengakui ketegangan terkait konflik Israel-Palestina. Ia pun melarang unjuk rasa pro-Palestina di dekat Johan Cruijff Arena dan mendesak suporter Ajax untuk menghindari provokasi.
Sumber: antara