Adang Mulyana: Ada Dua Faktor Risiko Picu Kasus DBD di Kabupaten Bogor

Adang Mulyana: Ada Dua Faktor Risiko Picu Kasus DBD di Kabupaten Bogor

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Foto ilustrasi Faktor Risiko Picu Kasus DBD di Kabupaten Bogor--Istimewa

 

Kemudian, faktor kedua yaitu kondisi lingkungan yang kurang bersih, Adang juga menekankan pentingnya kebersihan lingkungan. 

 

"Lingkungan yang kurang bersih dan masih banyak tempat perindukan nyamuk memperbesar risiko penyebaran DBD," jelasnya.

 

BACA JUGA:Meningkat Drastis, Kasus Gondongan di Kabupaten Bogor Capai Angka 187 di Bulan Oktober

BACA JUGA:TP-PKK Kabupaten Karangasem Belajar ke Kabupaten Bogor Tingkatkan Pembinaan Posyandu dan UMKM

 

Tumpukan sampah, wadah-wadah kosong yang menampung air, serta kondisi halaman rumah yang tidak terawat menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. 

 

Adang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menjalankan 3M Plus: Menguras, Menutup, Mengubur, dan memantau kondisi lingkungan secara rutin.

 

Menyadari tingginya risiko DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah menjalankan sejumlah upaya pencegahan.

 

BACA JUGA:Selama Dua Pekan, 39 Kecelakaan Terjadi di Kabupaten Bogor, 66 Orang Terlibat

Sumber: