Adang Mulyana: Ada Dua Faktor Risiko Picu Kasus DBD di Kabupaten Bogor

Adang Mulyana: Ada Dua Faktor Risiko Picu Kasus DBD di Kabupaten Bogor

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Foto ilustrasi Faktor Risiko Picu Kasus DBD di Kabupaten Bogor--Istimewa

Radar Jabar Disway – Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, menyoroti dua faktor utama yang meningkatkan risiko terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Bogor.

 

Menurutnya, faktor cuaca dan kondisi lingkungan berperan besar dalam menciptakan kondisi yang ideal bagi perkembangan nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebaran virus DBD.

 

Faktor yang pertama yaitu ada faktor cuaca (Pancaroba). Adang menjelaskan, musim pancaroba atau peralihan cuaca memicu peningkatan genangan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk. 

 

“Perubahan cuaca membuat banyak genangan terbentuk, tempat ini kemudian menjadi lokasi ideal bagi nyamuk untuk bertelur, sehingga telur-telur menetas serempak dan populasi nyamuk meningkat drastis,” ungkap Adang Mulyana kepada wartawan, pada Senin (04/11/2024).

 

BACA JUGA:Tahun 2024, Dinkes Ungkap Kabupaten Bogor Catatkan 2.938 Kasus DBD

BACA JUGA:Longsor Landa Kabupaten Bogor, Tiga Rumah Rusak Akibat Hujan Deras

 

Mengatasi risiko ini, Adang menegaskan bahwa Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan langkah utama dan paling efektif. 

 

Meskipun fogging atau pengasapan tetap dilakukan, menurutnya, metode ini tidak bisa maksimal mengendalikan populasi nyamuk jika menyebar di wilayah yang luas dan padat.

Sumber: