Garut Kembangkan 150 Ribu Bibit Kopi Arabika Demi Kesejahteraan Petani dan Kelestarian Lingkungan

Garut Kembangkan 150 Ribu Bibit Kopi Arabika Demi Kesejahteraan Petani dan Kelestarian Lingkungan

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman. --ANTARA/HO-Diskominfo Garut

RADAR JABAR - Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Jawa Barat, menanam 150 ribu bibit kopi arabika sepanjang tahun 2024 untuk mendukung pengembangan kopi dengan pasar yang stabil dan menguntungkan bagi petani.

"Kita dapat bantuan benih kopi dari pemerintah pusat itu sebanyak 150 ribu pohon, dan sudah ditanam untuk pengembangan kopi di Garut," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, Jumat (25/10).

Ia menjelaskan bahwa Garut memiliki reputasi untuk kopi berkualitas, khususnya jenis arabika. Kopi khas Garut ini telah mendapatkan perhatian pemerintah pusat untuk terus dikembangkan, sehingga Garut menerima bibit kopi unggul arabika yang ditanam di beberapa wilayah.

"Yang kita kembangkan ini untuk jenis arabika, karena jenis ini yang banyak diminati di pasaran, dan lumayan (nilai jualnya)," ujar Haeruman.

BACA JUGA:Program Gizi Sehat, Pemkab Cirebon Bagikan Makanan Bergizi untuk Sekolah di Daerah Terpencil

BACA JUGA:Dua Truk Tronton Alami Kecelakaan di Jalan Raya Jonggol Bogor

Saat ini, areal perkebunan kopi di Garut mencapai sekitar 6 ribu hektare yang tersebar di wilayah pegunungan seperti Kecamatan Cisurupan dan Pasirwangi. Namun, Dispertan Garut kini memperluas lahan ke daerah lain, termasuk Kecamatan Kersamanah, yang telah memproduksi arabika di lahan seluas 50 hektare.

"Untuk di wilayah Kersamanah ini jenis arabika sudah produksi di lahan 50 hektare," ujarnya.

Haeruman menambahkan bahwa Kersamanah memiliki iklim yang mendukung untuk kopi arabika, sehingga pengembangannya berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Ia menargetkan hasil panen dari bibit ini akan mulai dinikmati pada tahun 2026.

"Ujungnya nanti setelah ditanam ini ada peningkatan sejahtera, minimal pendapatan bisa meningkat, ditargetkan 150 ribu bibit ini sudah bisa panen tahun 2026," ujar Haeruman.

BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Sastra Winara Beri Pesan Penting untuk Masyarakat Bogor

BACA JUGA:Ketua DPRD Kabupaten Bogor Dapat Arahan Khusus dari Prabowo

Selain manfaat ekonomi, penanaman kopi ini juga diharapkan dapat mencegah bencana alam seperti erosi dan longsor karena pohon kopi yang tegak dapat menahan air dan memperkuat lahan dari risiko longsor.

"Selain bernilai ekonomi, pohon kopi juga memiliki keuntungan lain karena lahannya tidak lagi rawan longsor," ujarnya.*

Sumber: antara