10 Kesalahpahaman Banyak Orang Tentang Aset Kripto
Kesalahpahaman Banyak Orang Tentang Kripto dan Bitcoin-Ilustrasi/Unsplash-
RADAR JABAR - Apakah kamu sering mendengar pandangan negatif tentang aset kripto? Misalnya, banyak yang mengatakan bahwa aset kripto tidak memiliki wujud fisik, tidak memiliki fundamental, tidak memiliki nilai intrinsik, tidak memiliki fungsi atau manfaat, bahkan dianggap ilegal dan digunakan untuk praktik pencucian uang.
Kali ini kami akan membahas berbagai pandangan yang keliru, salah kaprah, dan miskonsepsi mengenai aset kripto, khususnya Bitcoin.
Kesalahpahaman Tentang Kripto
Jadi, bagi kamu yang memiliki pertanyaan mendasar tentang kripto, khususnya Bitcoin, atau bagi kamu yang masih berpegang pada pandangan keliru tentang kripto, berikut adalah beberapa kesalahpahaman umum tentang aset kripto.
1. Kurang Berharga
Salah paham pertama adalah bahwa kripto dianggap tidak berharga karena tidak memiliki wujud fisik. Memang benar, aset kripto tidak memiliki wujud fisik seperti uang kertas, logam, emas, atau saham yang merupakan surat bukti kepemilikan dari sebuah bisnis.
Aset kripto adalah informasi elektronik digital yang menggunakan teknologi bernilai, sama seperti layanan digital lainnya, seperti marketplace online, layanan streaming, sistem operasi, game online, media sosial, pulsa elektronik, dan lain-lain.
BACA JUGA:7 Hardware Wallet Crypto Terbaik Agar Aman Simpan Bicoin Dan Aset Kripto
BACA JUGA:10 Rekomendasi Aplikasi Trading Kripto Terpercaya di Indonesia Pada 2024
Apakah semua layanan digital tersebut memiliki wujud fisik? Tentu tidak, karena layanan digital adalah sederetan kode yang memiliki nilai, fungsi, manfaat, dan kegunaan. Meskipun tidak ada wujud fisiknya, apakah layanan digital dan media sosial memiliki nilai? Tentu saja.
Di era digital saat ini, sesuatu yang berharga tidak selalu harus direpresentasikan dalam bentuk fisik seperti yang didefinisikan 15 hingga 20 tahun lalu.
Berbagai bentuk layanan digital telah lahir dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat global selama dua dekade terakhir, di mana harga dari sebuah layanan digital dinilai berdasarkan seberapa besar manfaat yang ditawarkan dan seberapa besar permintaan masyarakat terhadap aplikasi teknologi tersebut, termasuk cryptocurrency seperti Bitcoin yang memiliki fungsi, nilai, dan manfaat bagi mereka yang membutuhkan teknologi ini.
2. Tidak Punya Nilai Fundamental
Aset kripto salahsatunya seperti Bitcoin sering kali dianggap tidak memiliki nilai fundamental dan nilai intrinsik, sehingga dianggap tidak memiliki patokan harga yang jelas. Anggapan bahwa kripto seperti Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik dan fundamental sering kali diangkat oleh para investor saham yang cenderung menggunakan pendekatan analisis fundamental untuk memperkirakan nilai intrinsik dari sebuah bisnis, yang menjadi basis dalam keputusan investasi.
Kami memahami bahwa investor saham cenderung menilai sebuah aset dari kacamata produktivitas dan sejauh mana aset tersebut memiliki basis operasional yang bisa dianalisis efektivitas dan efisiensinya.
Masalahnya, aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum memiliki konsep yang berbeda dan tidak bisa disamakan dengan konsep saham yang merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan.
Nilai intrinsik dan fundamental di dalam kripto seperti Bitcoin tidak dapat direfleksikan dalam pengertian tradisional, seperti adanya aset berwujud fisik yang beroperasi dalam bisnis tradisional.
Sumber: