Pemkab Bandung Ikuti Rakor Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di Daerah

Pemkab Bandung Ikuti Rakor Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di Daerah

Pemkab Bandung melalui Disdagin mengikuti pelaksanaan rakor pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun di Command Center-Yusuf-Radar Jabar

"Pada Agustus 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,22 persen. Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen," ungkapnya.

Dicky menyebutkan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,05 persen. 

"Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen," sebutnya.

Sementara itu, sambungnya, lima kelompok pengeluaran lainnya tidak memberikan andil/sumbangan yang signifikan terhadap inflasi m-to-m kabupaten, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan,  kelompok Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olah raga, dan budaya, dan kelompok pendidikan. 

Terkait dengan makanan, minuman dan tembakau, Dicky mengutarakan, dimana kelompok ini pada Agustus 2024 mengalami deflasi sebesar 0,60 persen atau terjadi penurunan indeks dari 109,19 pada Juli 2024 menjadi 108,54 pada Agustus 2024.

"Dari 3 (tiga) subkelompok pengeluaran pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami deflasi dan dua  subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok makanan sebesar 1,01 persen.  Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,23 persen dan subkelompok rokok dan tembakau sebesar 0,67 persen," tuturnya.

Dicky mengatakan, kelompok ini pada Agustus 2024 memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,22 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu jeruk sebesar 0,10 persen, daging ayam ras sebesar 0,08 persen, bawang merah dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,07 persen.

Sedangkan pakaian dan alas kaki, lanjutnya, kelompok ini pada Agustus 2024 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,02 pada Juli 2024 menjadi 106,09 pada Agustus 2024.

"Dari dua subkelompok pengeluaran pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami inflasi dan satu  subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok pakaian sebesar 0,09 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok alas kaki sebesar 0.03 percent," ujarnya.

Dikatakan Dicky, kelompok ini pada Agustus 2024 tidak memberikan andil/sumbangan yang signifikan terhadap inflasi maupun deflasi Kabupaten Bandung. 

Sedangkan  perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, disebutkannya, kelompok ini pada Agustus 2024 mengalami deflasi sebesar 0,30 persen atau terjadi penurunan indeks dari 102,17 pada Juli 2024 menjadi 101,86 pada Agustus 2024.

"Dari empat subkelompok pengeluaran pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami deflasi, satu subkelompok mengalami inflasi dan dua  subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. 

Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,59 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan sebesar 0,32 persen," imbuhnya.

Sementara subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok sewa  dan kontrak rumah dan subkelompok penyediaan air dan layanan perumahan lainnya.

"Kelompok ini pada Agustus 2024 memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang  dominan memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen," bebernya.

Sumber: