Padahal Kualitas Sudah Bagus, Ini Penyebab Film Animasi Indonesia Susah Maju

Padahal Kualitas Sudah Bagus, Ini Penyebab Film Animasi Indonesia Susah Maju

Penyebab Film Animasi Indonesia Susah Maju-kemenparekraf-

RADAR JABAR - Berbicara tentang film horor mungkin sudah menjadi ciri khas yang selalu ada di industri perfilman Indonesia. Namun, mari kita fokus sedikit pada format film yang seharusnya memiliki potensi besar untuk berkembang, yaitu film animasi.

Jika kita melihat sejarahnya, film animasi Indonesia sering kali terbengkalai, padahal kompetitornya di negara tetangga sudah meraih banyak penghargaan dan prestasi di bidang ini. Jadi, apa yang salah?

Industri film animasi Indonesia masih dikatakan belum maju. Perlu diingat, kami hanya membahas animasi di Indonesia dari sisi industri. Animasi berkualitas yang dibuat oleh konten kreator di media sosial masih dianggap sebagai animasi indie atau independen, tanpa keterlibatan produser dan studio film besar.

Melihat ke belakang, sejarah animasi di Indonesia memang cukup singkat. Berdasarkan data yang kami kumpulkan dari berbagai artikel, kesadaran masyarakat tentang animasi sudah ada sejak lama.

Secara harfiah, penayangan wayang yang divisualisasikan menggunakan proyeksi bayangan adalah karya animasi yang sudah menyebar luas di Indonesia.

Sejarah Film Animasi di Indonesia

Jika kita masuk ke poin animasi yang benar-benar berupa gambar bergerak, animasi di Indonesia mulai dibuat sejak tahun 1955 dengan iklan "Si Dul Memilih" yang bersifat politis.

Setidaknya, sejak saat itu, Pusat Film Negara (PFN) mulai sadar dan memutuskan untuk mengirim pembuat animasi tersebut, yaitu Pak Otot, untuk belajar bersama seniman film dan animasi dari Walt Disney dan beberapa sarana pendidikan perfilman animasi di Singapura pada tahun 1975.

Singkatnya, setelah pulang dari pendidikan di luar negeri, Indonesia berhasil membuat kartun animasi pertamanya, salah satunya adalah kartun "Si Humu" pada tahun 1983.

Pada era 2000-an, Indonesia mulai menghasilkan banyak animasi lainnya, meskipun kebanyakan masih berbentuk iklan atau komersial.

Namun, untuk animasi berseri yang tayang di televisi, jumlahnya juga cukup banyak. Contohnya adalah animasi "Si Entong", "Keluarga Somad", "Adit Sopo Jarwo", dan masih banyak lagi.

Setelah mengetahui sejarahnya, mari kita lanjutkan ke pembahasan. Apakah kalian sadar bahwa industri animasi di Indonesia sangat sulit untuk maju?

Kita tidak perlu membandingkannya dengan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Sertikat. dibandingkan dengan negara tetangga saja, industri kita sudah kalah jauh. Padahal, secara kualitas, animasi Indonesia sebenarnya sudah cukup untuk berkembang atau bahkan bersaing. Jadi, apa penyebabnya?

Alasan Film Animasi di Indonesia Susah Maju

Alasan-alasan yang menyebabkan animasi di Indonesia sulit untuk maju bukanlah karena kualitas animasinya. Memang, animasi berkualitas masih dapat dihitung dengan jari, tetapi ini tidak mengubah fakta bahwa secara kualitas, animasi di Indonesia sudah layak bersaing.

1. Anggapan Film Animasi Hanya untuk Anak-Anak

Animasi-animasi Indonesia saat ini, seperti "Si Juki Animation", "Nusarara", atau "The Rico Animation", semuanya memiliki kualitas yang bagus. Ditambah lagi, para konten kreator dan animasi indie juga terus menghasilkan karya dengan kualitas animasi yang konsisten.

Sumber: