Duta Besar Palestina Ungkap Dukungan Global Melimpah, Namun Politisi Menolak Bersikap

Duta Besar Palestina Ungkap Dukungan Global Melimpah, Namun Politisi Menolak Bersikap

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Rabu (15/5)--ANTARA/Asri Mayang Sari

RADAR JABAR - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyatakan bahwa sementara masyarakat global memberikan dukungan yang besar bagi rakyat Palestina, para politisi justru enggan mengambil sikap.

"Ada banyak dukungan dari dunia. Namun, para politisi sama sekali abstain. Mereka belum siap untuk melakukan pilihan aksi apa pun. Mereka bekerja untuk keuntungan," ucap Dubes Zuhair Al-Shun dalam acara Doa Bersama yang diadakan untuk memperingati ke-76 Tahun Al-Nakba di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada hari Rabu, (15/5) waktu setempat.

BACA JUGA:Mesir Sebut Israel Yang Harus Bertanggung Jawab Atas Penutupan Rafah

Al-Shun melaporkan bahwa lebih dari 35.000 orang di Jalur Gaza telah tewas, mayoritas di antaranya adalah warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan lanjut usia, dengan 80.000 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel. Dia juga mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen wilayah Gaza telah rusak parah karena agresi yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel.

Pada tanggal 15 Mei tahun ini, rakyat Palestina merayakan peringatan ke-76 Al-Nakba, sebuah peristiwa tragis yang terjadi antara tahun 1947 dan 1948. Peristiwa tersebut mengakibatkan pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap penduduk Palestina dari tanah air mereka.

BACA JUGA:Mesir ‘Kambing Hitamkan’ Israel atas Penutupan Rafah di Jalur Gaza

Selama periode itu, lebih dari 750.000 dari 1,4 juta warga Palestina terpaksa mengungsi karena tindakan kekerasan sistematis yang dilakukan oleh Zionis, dengan hanya 16 persen yang berhasil tetap tinggal di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Garis Hijau. Kekerasan tersebut meliputi penghancuran lebih dari 531 desa dan kota, pembunuhan massal, penjarahan, dan intimidasi yang bertujuan untuk merampas tanah dan properti milik rakyat Palestina.

Dalam acara peringatan yang diadakan di Kedutaan Besar Palestina, hadir beberapa tokoh seperti Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Rijal Alhuda, perwakilan Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), Charge d'Affaire (CDA) Kedutaan Besar Lebanon untuk Indonesia Georges Abou Zeid, serta sejumlah mahasiswa Palestina yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia.*

Sumber: antara