Mengenal Lebih Dekat Islam Kejawen, Ajaran Sesat atau Asimilasi?

Mengenal Lebih Dekat Islam Kejawen, Ajaran Sesat atau Asimilasi?

Ilustrasi Islam Kejawen-Ist-

RADAR JABAR - Kejawen adalah salah satu bentuk kepercayaan asli yang berkembang di tanah Jawa, mencerminkan perpaduan berbagai pengaruh budaya, agama, dan kepercayaan yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.

Bahkan sebelum masuknya agama-agama besar seperti Hindu, Buddha, dan Islam, masyarakat Jawa telah memiliki sistem kepercayaan tradisional yang erat kaitannya dengan alam, leluhur, dan kekuatan gaib.

Istilah Kejawen berasal dari kata "Jawa," yang berarti agama, dan berkaitan erat dengan budaya, tradisi, serta cara hidup masyarakat Jawa. Kejawen tumbuh dalam lingkungan masyarakat Jawa sejak masa-masa awal peradaban di Nusantara.

Pada awalnya, masyarakat Jawa sangat terikat dengan alam dan bergantung pada kekuatan-kekuatan alam yang mereka percayai memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan mereka. Mereka menghormati alam dan entitas spiritual yang diyakini menjaga keseimbangan hidup.

Dari sinilah lahir berbagai ritual dan upacara tradisional yang berakar pada kepercayaan akan harmoni antara manusia, alam, dan roh leluhur.

Pada abad ke-5 hingga ke-15 Masehi, pulau Jawa mengalami gelombang pengaruh agama Hindu dan Buddha dari India. Kedua agama ini memperkaya sistem kepercayaan lokal yang sudah ada. Kejawen menyerap banyak ajaran dan filosofi dari kedua agama tersebut, terutama konsep tentang karma, reinkarnasi, dan penghormatan terhadap dewa-dewi.

BACA JUGA:Sejarah Asal-Usul Suku Sunda Dari Catatan Sejarah dan Berbagai Teori

BACA JUGA:Menyingkap Tradisi dan Asal-usul Angpao di Tengah Meriahnya Perayaan Imlek

Di masa kerajaan-kerajaan besar seperti Kerajaan Mataram Kuno dan Majapahit, agama Hindu dan Buddha sangat dominan. Namun, di kalangan masyarakat Jawa, kepercayaan asli tetap hidup dan menyatu dengan ajaran-ajaran baru tersebut.

Kejawen, yang saat itu dikenal sebagai kepercayaan kapitayan atau keyakinan terhadap Tuhan yang abstrak, berkembang menjadi sebuah sistem spiritual yang unik, memadukan unsur-unsur lokal dengan pengaruh India.

Ajaran Kejawen

1. Keseimbangan

Kejawen menekankan pada konsep harmoni, keseimbangan, dan hubungan yang erat antara manusia, alam, leluhur, dan Tuhan. Konsep ini tercermin dalam beberapa prinsip utama Kejawen, seperti Manunggaling Kaula Gusti, yang mengajarkan keyakinan bahwa manusia dan Tuhan dapat bersatu.

Prinsip ini sering menjadi dasar pemahaman mistis dalam Kejawen. Selain itu, keseimbangan hidup juga sangat dihargai dalam Kejawen, yang mengutamakan keseimbangan antara aspek jasmani dan rohani, serta hubungan yang harmonis dengan sesama makhluk hidup.

2. Penghormatan Kepada Leluhur

Leluhur dianggap sebagai penjaga dan pelindung keturunan, dan berbagai upacara dilakukan untuk menghormati mereka.

Pengaruh Islam dalam Kejawen

Ketika Islam masuk ke Jawa sekitar abad ke-13 Masehi, agama ini membawa perubahan besar terhadap cara masyarakat Jawa memandang kehidupan spiritual. Pada awalnya, Islam disebarkan oleh para pedagang dan alim ulama yang berdakwah secara damai.

Sumber: