Apresiasi Setelah Film Siksa Kubur dan Badarawuhi Tembus 2 Juta Penonton
Film Siksa Kubur dan Badarawuhi Tembus 2 Juta Penonton-Ist-
RADAR JABAR - Film terbaru Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari telah rilis dan saat ini sedang tayang di bioskop-bioskop di Indonesia.
Pada hari ke-7 penayangan, yaitu Rabu (17/4), kedua film tersebut berhasil mencapai jumlah penonton sebanyak 2 juta lebih.
Rapi Films dan Come and See Pictures, rumah produksi film tersebut, mengumumkan bahwa "Siksa Kubur" telah mencatat 2.003.981 penonton. Kabar tersebut juga disampaikan oleh sutradara Joko Anwar melalui akun media sosialnya.
"Alhamdulillah. Terima kasih ya teman-teman," tulis akun Instagram resmi @comeandseepictures dan @rapifilm dalam sebuah unggahan pada Rabu (17/4).
BACA JUGA:Review Film Siksa Kubur Hadirkan Kengerian Bagi Penonton Agar Introspeksi
Pada sisi lain, Joko Anwar juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para penonton yang telah menyaksikan dan memberikan apresiasi terhadap karya terbarunya.
Dia menyatakan bahwa dia sangat tersentuh mengetahui bahwa "Siksa Kubur" telah menjadi topik pembicaraan yang hangat di masyarakat.
"Terima kasih sudah nonton, terima kasih apresiasinya. Kami terharu Siksa Kubur bisa jadi bahan diskusi, bahan ngobrol, tentang filmnya, tentang film secara umum, dan hal-hal lain dalam hidup," tulis Joko dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya.
Rumah produksi MD Pictures, di samping itu, juga mengonfirmasi bahwa film "Badarawuhi" dari Desa Penari telah mencapai lebih dari 2 juta penonton. Pengumuman ini disampaikan oleh MD Pictures melalui unggahan di platform Instagram.
BACA JUGA:Film Badarahuwi di Desa Penari Akan Tayang di AS dengan Judul Baru
"2.000.000++ ORANG SUDAH MENJADI SAKSI RITUAL DAWUH! Apakah kamu salah satunya?" tulis akun Instagram @mdpictures_official.
Kimo Stamboel, sutradara "Badarawuhi," juga membagikan serangkaian foto yang menampilkan berbagai momen dalam proses pembuatan film tersebut di Desa Penari.
Foto-foto tersebut mencakup tahap penulisan, syuting di hutan, penggunaan properti ular, dan lainnya.
Kimo sendiri menggambarkan proses pembuatan film ini sebagai pengalaman yang "gila". Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para penonton yang telah menonton "Badarawuhi" di Desa Penari.
Sumber: