Mengapa Kita Bisa Menangis Saat Marah? Berikut Penjelasannya!

Mengapa Kita Bisa Menangis Saat Marah? Berikut Penjelasannya!

Ilustrasi--Shutterstock/Motortion Films.

Radar Jabar - Marah adalah salah satu emosi manusiawi yang sering kali diikuti dengan berbagai reaksi fisik dan emosional. Salah satu respons yang mungkin muncul saat Marah adalah menangis.

Meskipun terkadang menangis dianggap sebagai respons khas atas kesedihan, namun menangis juga bisa terjadi ketika seseorang merasakan kemarahan yang mendalam.

Fenomena ini, meski mungkin terlihat bertentangan, memiliki dasar psikologis dan biologis yang menarik untuk diteliti.

1. Reaksi Emosional yang Kompleks

Marah adalah emosi yang kompleks dan dapat dipicu oleh berbagai situasi dan stimulus. Saat seseorang merasa marah, tubuhnya merespons dengan meningkatkan level hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Respons ini mungkin dimaksudkan untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi potensi ancaman atau konflik. Namun, reaksi emosional tersebut tidak selalu berujung pada tindakan fisik atau verbal. Kadang-kadang, marah dapat memunculkan perasaan frustasi, keputusasaan, atau bahkan rasa terluka yang mendalam. Dan itulah salah satu titik di mana menangis bisa menjadi respons alami.

BACA JUGA:Manfaat Menangis Saat Sedang Kesal: Sebuah Kebutuhan Emosional yang Terabaikan

2. Kehilangan Kontrol Emosional

Salah satu alasan mengapa seseorang bisa menangis saat marah adalah karena merasa kehilangan kendali atas emosi mereka. Marah adalah emosi yang intens, dan ketika seseorang merasa tidak dapat mengontrolnya, menangis bisa menjadi cara alami untuk melepaskan tekanan emosional yang dirasakan. Menangis bisa berfungsi sebagai mekanisme koping untuk meredakan ketegangan dan menenangkan diri sendiri. Ini adalah cara bagi seseorang untuk mengeluarkan emosi yang terpendam dan mengurangi tingkat stres yang mereka rasakan.

3. Ekspresi Keterlukaan dan Kekecewaan

Selain itu, menangis saat marah juga dapat menjadi ekspresi dari perasaan keterlukaan dan kekecewaan yang mendalam. Kadang-kadang, marah adalah respons atas perasaan tidak adil atau perlakuan yang tidak pantas dari orang lain. Ketika seseorang merasa terluka oleh tindakan atau kata-kata yang menyakitkan, menangis bisa menjadi cara bagi mereka untuk mengekspresikan rasa sakit dan kekecewaan yang mereka rasakan. Ini adalah cara untuk menyampaikan kepada orang lain bahwa mereka telah melukai perasaan atau memicu emosi yang kuat.

4. Efek Biologis dari Stres Emosional

Secara biologis, menangis juga dapat dipicu oleh reaksi kimia dalam otak. Ketika seseorang merasa marah, otak mereka mengalami perubahan kimia yang signifikan, termasuk peningkatan kadar neurotransmitter seperti serotonin dan oksitosin. Oksitosin, yang dikenal sebagai "hormon cinta" atau "hormon kebahagiaan", juga dapat memicu respons emosional yang meliputi tangisan. Meskipun saat marah, kadar oksitosin mungkin tidak sebesar ketika seseorang merasa sedih, namun masih ada kemungkinan bahwa hormon ini berkontribusi pada respons emosional tersebut.

BACA JUGA:Mengapa Kelamaan Menangis Dapat Menyebabkan Sakit Kepala? Ini Alasannya

5. Kesadaran akan Konsekuensi Emosional

Sumber: