Presiden Serbia Sebut Negara Barat Akan Tingkatkan Tekanan Agar Mengakui Kosovo

Presiden Serbia Sebut Negara Barat Akan Tingkatkan Tekanan Agar Mengakui Kosovo

Potret Aleksandar Vucic, Presiden Serbia--instagram/avucic

RADAR JABAR - Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada hari Sabtu (2/3) menyampaikan bahwa negara-negara Barat terus meningkatkan tekanan terhadap Serbia untuk mengakui kemerdekaan Kosovo. Dalam pidatonya tersebut, Vucic menjelaskan mengenai tiga hal yang menjadi harapan dari Serbia.

"Yang pertama adalah pengakuan atas proklamasi kemerdekaan Kosovo dan Metohija serta penolakan dukungan terhadap Republika Srpska (salah satu entitas Bosnia Herzegovina)," ungkap Vucic.

"Kedua adalah pemberlakuan sanksi terhadap Rusia dan penerapan sikap anti-China, dan yang ketiga adalah pembentukan 'rezim boneka' di Serbia," tambahnya.

BACA JUGA: Shehbaz Sharif Terpilih Sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kali Kedua

Vucic menegaskan bahwa tekanan yang diberlakukan kepada Serbia, dengan tujuan menciptakan destabilisasi, selalu disinkronkan melalui media dan organisasi non-pemerintah, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Anda akan mendapat sikap dan serangan yang sama dari masyarakat sipil dan berbagai kelompok penekan yang akan dilakukan melalui kelompok agama, penggemar, dan banyak kelompok lainnya," ujar Vucic.

BACA JUGA:Menlu Palestina Desak Pemberian Sanksi untuk Israel Terkait Genosida di Jalur Gaza

Kosovo menyatakan kemerdekaannya dari Serbia pada tahun 2008, dengan sebagian besar negara anggota PBB, termasuk AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan Turki, mengakui statusnya sebagai negara otonom. Meskipun demikian, Serbia tetap memandang Kosovo sebagai bagian dari wilayahnya.

Anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dari wilayah Balkan - Albania, Bulgaria, Makedonia Utara, Montenegro, dan Rumania - telah bergabung dalam menerapkan sanksi Barat terhadap Rusia, sementara juga mengirimkan senjata dan peralatan ke Ukraina.

Serbia dan Kroasia memiliki industri senjata yang cukup besar di wilayah tersebut. Namun, Serbia menolak untuk memberlakukan sanksi terhadap Rusia.*

Sumber: antara