Mengapa Saat Kita Irit Uang jadi Sedikit, Tapi Saat Boros Uang Malah Semakin Banyak? Begini Konsepnya
Penjelasan Mengapa Saat Kita Irit Uang jadi Sedikit, Tapi Saat Boros Uang Malah Semakin Banyak-Ilustrasi/Unsplash/Erik Mclean-
Menapa bersedekah membuat rezeki menjadi lancar begini? Jawabannya adalah karena ketika kita bersedekah, kita berbagi. Terlepas dari ada atau tidaknya uang, kita terus berbagi. Ini baik sekali, kenapa?
Karena secara psikologi, alam bawah sadar kita ketika berbagi akan berkata bahwa kita memiliki lebih dari cukup. Aku ulangi, ketika kita bersedekah atau berbagi, alam bawah sadar kita akan berkata bahwa kita memiliki lebih dari cukup. Ketika alam bawah sadarmu berkata demikian, itulah yang akan menjadi kenyataan sesuai dengan izin Tuhan dalam hidupmu.
Jadi, memang dasarnya biang keroknya adalah alam bawah sadar kita dan Tuhan yang menciptakan kita. Sangatlah sempurna sudah Tuhan memberikan formula seperti ini. Makanya, mengapa kita diharuskan untuk berzakat dan disunahkan atau di anjurkan untuk bersedekah? Kenapa sih? Karena dengan bersedekah atau berbagi, kita memiliki pola pikir yang sehat dan berlimpah.
BACA JUGA:15 Aset yang Lebih Berharga dari Uang Tunai Menurut Warren Buffett
Tuh, Tuhan baik sekali, kitanya saja yang seringkali bawel, bandel, banyak bertanya, benar? Apa betul? Nah, jelas kan? Sekarang mari kita praktikkan dalam pikiran kita terlebih dahulu.
Bayangkan, ketika kamu berbagi, berapapun jumlah uang yang kamu punya, kamu bagi 50% untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ketika kamu ingin berbagi, jujur saja, adakah perasaan takut dalam dirimu? Kalau jujur ada, Mas. Walaupun sedikit, kadang-kadang banyak rasanya takutnya. Takut apa? Takut uangnya tidak kembali. Benar, tidak?
Kenapa sih, dalam ajaran agama, contohnya, ketika kita berbagi, kita tidak boleh merasa takut? Kenapa? Karena ketika kita melawan rasa takut kehilangan uang tadi dan tetap berbagi atau bersedekah, alam bawah sadar kita tidak terpaksa untuk menjadi seperti alam bawah sadarnya orang-orang kaya, yaitu berpikir bahwa uangku lebih dari cukup. Tuhanku itu Maha Pemberi rezeki. Aku tidak perlu takut kekurangan karena uangku tidak akan habis di mata Tuhan.
Jadi, ketika seseorang rutin berbagi, mindsetnya, alam bawah sadarnya, sudah seperti itu. "Aku punya lebih dari cukup." Itulah sebabnya, ketika seseorang bersedekah, rezekinya menjadi lancar. Jawabannya karena ketika diri kita berbagi, kita merasa bahwa diri kita memiliki lebih dari cukup. Karena perkataanmu adalah doamu sendiri, itu pun pelan tapi pasti, jadi kenyataan. Jelas sampai di sini, penjelasan ilmiahnya. Jelas, bukan?
Sekarang, pada bagian yang agak belakang ini, saya punya beberapa cara praktis yang menarik yang bisa kamu coba mulai dari sekarang. Kamu janji apa, Mas, untuk tidak pelit lagi dengan uangmu? Dengarkanlah saya dengan baik-baik. Untuk menjadi kaya, kamu tidak boleh pelit, tidak boleh terlalu irit. Harusnya, kamu menggunakan uangmu sebisa mungkin, bukan untuk disimpan, tetapi untuk membantu makhluk Tuhan.
Misalnya begini, kamu tahu kan di sekitarmu banyak kucing liar. Suatu saat kamu ke supermarket, entah itu Indomaret atau Alfamart, kamu masuk dan beli makanan untuk kucing-kucing tersebut. Dengan begitu, kamu sudah bersedekah kepada kucing-kucing itu.
BACA JUGA:5 Strategi Mengatur Keuangan, Pahami Dulu Filosofi Uang
Rasanya bagaimana? Enak, bukan? Ketika kamu merasa bahagia dan berbagi kepada sesama, itulah rezeki akan datang ke dalam hidupmu sesuai dengan izin Tuhan, bahkan lebih banyak lagi.
Percaya pada saya, ini benar. Saya beri contoh lagi. Kalau selama ini kamu selalu melakukan manajemen keuangan yang membuat kepala pusing, dari A sampai Z sudah dihitung pembukuan, tetapi uang terus habis dan bocor, maka cara itu sudah terbukti kurang efektif untukmu. Mau tidakkah kamu menggunakan cara yang lebih sederhana?
Misalnya, dari 100% penghasilanmu, kamu wajib menghabiskan 25% untuk menolong sesama makhluk Tuhan. Ingat, saya tidak hanya berbicara tentang manusia di sini, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Bagaimana caranya?
Kamu bisa membelikan makanan atau barang yang kamu suka. Misalnya, kalau kamu suka nasi Padang atau nasi rames, belilah makanan itu untuk diberikan kepada orang-orang di jalanan. Jadi, yang kamu berikan bukan makanan sembarangan, tetapi benar-benar makanan yang kamu sukai. Semakin kita berbagi sesuatu yang kita sukai dalam hidup, efeknya sangat luar biasa bagi alam bawah sadar kita.
Manusia Perlu Banyak Berbagi
Sumber: pagar kehidupan