9 Sisi Gelap Pangeran Muhammed bin Salman, Buat Arab Saudi Makin Kontroversial

9 Sisi Gelap Pangeran Muhammed bin Salman, Buat Arab Saudi Makin Kontroversial

Sisi Gelap Pangeran Arab Saudi Muhammed bin Salman-EPA/BBC-

Kini, Arab Saudi telah menghapus kebijakan yang sebelumnya mengatur perempuan dalam Pasal 169, yang memperbolehkan mereka berpergian dan hidup sendiri tanpa wali. Tidak hanya diberikan kebebasan untuk hidup mandiri, perempuan sekarang sepenuhnya dibebaskan dari pembatasan apapun.

Selain itu, Arab Saudi juga telah mengizinkan perempuan yang berusia 18 tahun untuk mengubah namanya tanpa memerlukan izin wali. Pemerintah Saudi juga membuka peluang bagi perempuan berusia 20 hingga 49 tahun untuk mendaftar ke Angkatan Bersenjata. Aturan ini disahkan sejak Februari 2021.

7. Membabat Politisi Dan Pengusaha Arab Saudi

Pada tahun 2017, pasukan keamanan Arab Saudi menangkap puluhan orang kaya dan pesaing politik di upaya untuk memerangi korupsi di tingkat pejabat eselon di Kerajaan Arab Saudi. Para pengusaha tersebut ditahan dalam waktu berminggu-minggu di hotel mewah Rich Carlton Riyadh.

Beberapa di antaranya dilaporkan mengalami kekerasan fisik, bahkan 17 tahanan memerlukan perawatan di rumah sakit setelah kejadian tersebut, menurut laporan dari New York Times.

Salah satu kasus yang paling fenomenal adalah pelarian Dr. Saad al-Jabri, mantan mata-mata intelijen Arab Saudi dan pejabat kabinet tinggi di bawah pemerintahan Pangeran Muhammad bin Nayef.

Al-Jabri melarikan diri ke Kanada pada tahun 2017 setelah Muhammad bin Nayef digulingkan dari posisi putra mahkota dan adanya pembersihan anggota kerajaan oleh MBS.

BACA JUGA:Bukan di Jazirah Arab, 2 Negara Ini Seluruh Penduduknya Beragama Islam

Meskipun MBS mengerahkan 50 tentara bayaran ke Kanada untuk menghadapinya, al-Jabri dianggap memiliki pengetahuan yang dapat mengancam posisi MBS sebagai pewaris tahta Arab Saudi. Keluarga al-Jabri di Arab Saudi bahkan menghadapi kesulitan dan tekanan saat itu.

8. Pernah Ingin Memisahkan Makam Nabi Dari Masjid Madinah

Demi pembangunan, lebih dari 98% situs bersejarah dan keagamaan telah dihancurkan sejak 1985, dan trend ini semakin masif di bawah rezim MBS, seperti yang dilaporkan oleh Time. Sebuah laporan setebal 61 halaman yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal kepresidenan Kerajaan Arab Saudi menyarankan pemisahan makam Nabi dari Masjid Madinah.

Pembangunan kota futuristik NOEM juga melibatkan pengorbanan besar, termasuk pemindahan pasir dan gunung, serta penggunaan air laut dalam jumlah besar untuk kebutuhan kota tersebut.

Akibatnya, ruang hidup warga dihilangkan, dan mereka yang telah tinggal berpuluh-puluh tahun meratapi penggusuran tempat tinggal, menangisi kehilangan bisnis, dan meringis melihat tempat ibadah mereka dihancurkan.

9. Melakukan KDRT

MBS memiliki sisi gelap dalam urusan pribadinya, termasuk dugaan keterlibatan dalam kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). CNN melaporkan bahwa istri MBS sering kali menjadi korban kekerasan dan harus masuk rumah sakit sejak menikah dengan MBS.

Selain itu, laporan dari CNBC menyebutkan bahwa MBS memiliki hubungan dengan seorang model Ukraina bernama Yana Orfeeva di luar pernikahannya. Kabarnya, MBS bahkan membayar perempuan tersebut sekitar 30.000 Pound Sterling per minggu, atau sekitar Rp545 juta, untuk menemani sang pangeran. Wallahu a'lam bishawab.

Sumber: