Layanan Telekomunikasi di Gaza Pasca 8 Hari Pemadaman Pulih Kembali
Sejumlah warga Palestina memeriksa bangunan yang hancur setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 5 Januari 2024.--ANTARA/Xinhua/Khaled Omar
RADAR JABAR - Layanan internet dan telekomunikasi di Gaza telah mulai pulih secara bertahap sejak Jumat malam (19/1), setelah mengalami pemadaman total selama delapan hari di daerah terkepung tersebut.
Menurut pernyataan dari Paltel Group, penyedia layanan komunikasi di Gaza, tim teknis mereka telah bekerja keras dalam beberapa hari terakhir untuk memulihkan kerusakan pada infrastruktur jaringan internal, yang terjadi akibat agresi yang berlangsung di wilayah tersebut.
Perusahaan tersebut melaporkan bahwa dua anggota stafnya meninggal karena tembakan artileri Israel pada Sabtu, saat berusaha memperbaiki jaringan telekomunikasi, membuat total korban meninggal di kalangan staf mereka menjadi 14 orang akibat serangan Israel di Gaza.
BACA JUGA:Komisi I DPR RI Mengapresiasi Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina yang Dilakukan Menteri Pertahanan
Pemadaman layanan komunikasi dan internet terjadi pada 12 Januari di mayoritas wilayah Gaza, yang merupakan pemadaman kesembilan sejak 7 Oktober 2023.
Sebagai penyedia layanan telekomunikasi dan internet terbesar di Gaza, Paltel adalah perusahaan di Palestina yang juga menyediakan layanan telepon tetap secara eksklusif.
Ooredoo, operator telekomunikasi lain di wilayah tersebut, menginformasikan pada hari Jumat bahwa layanannya masih mengalami gangguan di bagian tengah dan selatan Gaza, sementara di wilayah utara layanannya beroperasi normal.
BACA JUGA: Rusia Tolak Klaim Tentang Pembicaraan Damai dengan Ukraina di Jenewa
Israel melancarkan serangan udara dan darat terus-menerus di Gaza sebagai respons terhadap serangan lintas batas oleh Hamas, yang dikatakan telah menewaskan 1.200 orang di Israel.
Berdasarkan data dari otoritas kesehatan Palestina, sedikitnya 24.762 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah meninggal dan 62.108 lainnya terluka.
Menurut PBB, serangan-serangan Israel telah membuat 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi dan mengalami krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.*
Sumber: antara