Korea Utara Nyatakan 'Tidak Akan Menghindar dari Konflik' dengan Korea Selatan

Korea Utara Nyatakan 'Tidak Akan Menghindar dari Konflik' dengan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan pidato saat kunjungan ke komando angkatan laut negara itu pada 27 Agustus 2023.--KCNA/Kyodo

RADAR JABAR - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah menyatakan Korea Selatan sebagai "musuh utama" dan menyampaikan bahwa ia "tidak akan menghindar dari perang,". Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan media Korea Utara pada hari Rabu (10/1).

Selama inspeksi di beberapa pabrik amunisi pada hari Senin dan Selasa, Kim mengutarakan ancaman untuk menghancurkan Korea Selatan jika negara tersebut berani menggunakan kekerasan terhadap Korea Utara, seperti yang dilaporkan oleh Kantor Berita Korea Utara (KCNA).

Kim menyebutkan, "ROK (nama resmi Korea Selatan) diperkirakan menjadi musuh utama kami," dan menekankan pentingnya DPRK (nama resmi Korea Utara) untuk "pertama-tama memperkuat kapasitas militer demi pertahanan diri dan menghindari perang nuklir."

BACA JUGA:AS dan Israel setuju pada 'tugas evaluasi' PBB di wilayah utara Gaza

Dengan tegas, Kim menyatakan bahwa ia tidak akan memulai perang sendiri, namun "juga tidak akan menghindar dari perang."

"Jika Korea Selatan mencoba menyerang atau mengancam kedaulatan dan keamanan DPRK, kami tak akan ragu untuk menghancurkan ROK dengan semua cara dan kekuatan yang kami miliki," ujar Kim, seperti yang diberitakan.

Kim juga menyampaikan kepuasannya terhadap penempatan senjata dan peralatan baru di pabrik-pabrik tersebut dan memberi instruksi untuk meningkatkan kesiapan perang negara, seperti dilaporkan oleh KCNA.

BACA JUGA:Menteri Pertahanan Ukraina Ungkap Bukti Korupsi di Angkatan Bersenjata

Pernyataan Kim ini terjadi setelah ia menggambarkan hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan sebagai "dua negara yang bermusuhan," dan menyatakan sia-sianya upaya rekonsiliasi dan unifikasi dengan Korea Selatan dalam pertemuan penting partai pada akhir tahun.

Pasca pernyataan tersebut, Pyongyang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea, dengan menembakkan ratusan peluru artileri dari pantai baratnya ke zona penyangga maritim dekat Garis Batas Utara, yang merupakan batas maritim de facto di Laut Kuning, dari hari Jumat hingga Minggu.

Pada hari Senin, militer Korea Selatan mengumumkan akan melanjutkan latihan artileri dan latihan lainnya di dekat perbatasan laut dan darat, menyebut bahwa penembakan terbaru oleh Pyongyang telah menghapus zona di mana tembakan langsung dan latihan skala besar sebelumnya dilarang.*

Sumber: