5 Nasihat untuk Laki-Laki yang Belum Menikah di Umur 30 Tahun

5 Nasihat untuk Laki-Laki yang Belum Menikah di Umur 30 Tahun

Nasihat untuk Laki-Laki yang Belum Menikah di Umur 30 Tahun-Ilustrasi/Pixabay-

Dengan memperbaiki sistem dan diri, kita juga dapat membuka peluang atau kesempatan baru dalam hidup. Meskipun sulit merubah kebiasaan yang sudah terbentuk, terutama di usia 30-an, namun menjadi ayah yang baik, tenang, maskulin, dan bijaksana memerlukan usaha.

Membaca buku, seperti "Seven Habits of Highly Effective People," dapat menjadi langkah awal. Buku ini bisa menjadi pondasi dalam merubah hidup.

3. Berdamai dengan Diri Sendiri

Langkah ketiga setelah terbiasa hidup sendirian adalah belajar berdamai dan melakukan proses penyembuhan. Ketika kita telah mencapai kesuksesan dan bahkan mampu mengatasi konflik internal, kita akan menjadi individu yang dibutuhkan oleh orang lain, bukan sebaliknya.

Terkadang terdengar klise, tetapi karena kita memiliki nilai (value), maka kita akan dicari dan dibutuhkan oleh orang lain. Perlu diingat, tidak hanya wanita, anak-anak, atau hewan peliharaan saja yang bisa dicintai tanpa syarat, tapi juga kita sebagai individu dengan kasih sayang tanpa syarat.

Dari pengalaman saya, meskipun perkataan tadi tidak sepenuhnya benar, namun ada kebenarannya. Jadi, jika tidak ada orang yang bisa mencintai laki-laki tanpa value, siapa yang akan mencintai kita? Jawabannya sederhana, yaitu diri kita sendiri.

BACA JUGA:7 Nasihat Penting untuk Para Jomblo, Pahami Juga Makna Kebahagiaan yang Sebenarnya

Cintailah diri sendiri sebelum mencari cinta dari orang lain. Saat kita mencintai diri sendiri, kita dapat fokus pada diri kita, belajar keterampilan baru, menjadi lebih kompeten, dan merasa telah berkembang menjadi versi yang lebih baik dari diri sebelumnya.

Ketika kita memiliki tujuan, kita tidak akan merasa kesepian. Dalam hubungan dengan wanita yang cantik, perlu dijamin bahwa seiring waktu, dia akan terus menguji kita untuk memastikan apakah kita laki-laki yang hebat sesuai harapannya atau setidaknya memiliki potensi untuk menjadi hebat. Jika tidak, hubungan tersebut mungkin akan menjadi toksik dan menyebabkan penderitaan.

4. Stablikan Emosi

Langkah keempat adalah belajar mengatur emosi di usia 30-an, di mana banyak hal dapat memicu emosi. Penting bagi laki-laki untuk dapat mengontrol emosi, bukan mematikannya. Meskipun ada yang mungkin emosional dan sensitif, mengontrol respons emosi adalah kunci.

Kita harus belajar untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi situasi, sehingga orang di sekitar kita, termasuk pasangan dan anak-anak, dapat bergantung pada kita.

5. Lebih Sering Bersosialisasi

Terakhir, tambahan dari saya adalah pentingnya memiliki keterampilan dasar dalam bersosialisasi di usia 30-an. Belajarlah jika kita belum menguasainya Bersosialisasi tidak harus langsung dengan banyak orang, tetapi bisa dimulai dengan orang-orang sekitar kita.

Bangun hubungan yang lebih sehat dengan orang-orang yang ada di sekitarmu. Dimulai dari keluarga, saudara, rekan kerja, hingga semua orang yang sering kamu temui. Tak kenal maka tak sayang. Jika sudah kenal namun merasa tidak cocok untuk berkomunikasi lebih jauh, maka lepaskanlah sebelum hubungan tersebut beracun. Cari orang-orang yang mau mendengarkan Anda dan mau Anda dengarkan.

Sumber: