5 Pelajaran yang Terlambat Kita Pelajari Dalam Hidup

5 Pelajaran yang Terlambat Kita Pelajari Dalam Hidup

Pelajaran yang Terlambat Kita Pelajari Dalam Hidup-Ilustrasi/Unsplash/Ben White-

RADAR JABAR – Sejak kecil kita pasti diharuskan untuk belajar segala ilmu yang berguna dinilai berguna dalam hidup, seperti menghitung, menulis, dan ketangkasan motorik. Namun ternyata ada 5 pelajaran yang terlambat kita pelajari dalam hidup.

Kita seringkali meremehkan nasihat orang lain dan memilih mempercayai pemahaman yang menurut kita benar. Namun alangkah baiknya, kita mencermati setiap nasihat yang masuk ke telinga dan pikiran kita.

Mungkin tulisan ini bisa menjawab pertanyaan yang selama ini kamu pertanyakan dalam diri, tetapi belum juga menemukan jawaban yang tepat.

5 Pelajaran Hidup yang Terlambat Kita Pelajari

Tak setiap ilmu pengetahuan bisa dibentuk menjadi tulisan, visual, maupun audio. Ada juga dalam bentuk kesadaran yang hanya bisa dirasakan dengan sendirinya.

1. Di Mata Setiap Manusia Hidup Terlihat Tidak Adil

Ketika Patrick Star dinobatkan sebagai raja berdasarkan garis keturunan, dia menyatakan, "dunia ini sungguh tidak adil, jadi biasakanlah dirimu." Jika kita melihatnya dari perspektif kita sebagai manusia, memang benar, hidup ini terasa tidak adil dan agak egois.

BACA JUGA:7 Ciri-Ciri dan Tanda Laki-Laki Serius Dalam Menjalani Kehidupannya

Namun, cobalah lihat sekitarmu; ada orang yang kita tahu dia jahat, bahkan berbuat jahat pada kita, namun hidupnya tetap nyaman tanpa gangguan. Di sisi lain, ada orang baik yang hidupnya sengsara, orang yang usahanya minimal tetapi hidupnya maksimal, dan sebaliknya.

Begitulah cara dunia ini beroperasi, dan hal itu tidak dapat kita tolak. Oleh karena itu, saya mencoba menanamkan dalam diri saya pemahaman bahwa hidup memang tidak adil.

Mengapa? Karena dengan pemahaman itu, saya dapat menerima diri saya apa adanya tanpa membandingkan hidup saya dengan orang lain. Saya tidak akan tergantung pada hal-hal yang berada di luar kendali saya.

Ketika saya melihat orang lain lebih beruntung, saya akan berkata, "Ya, begitulah jalannya dunia," tanpa mengeluh atau mengeluh.

Hanya diri kita sendiri yang dapat kita andalkan. Apakah kita mau bekerja keras atau tidak, itu adalah pilihan kita. Pilihan tersebut akan membawa kita ke tempat yang kita tuju. Namun, perlu diingat bahwa ada protes jika Sang Pencipta menciptakan dunia ini secara tidak adil.

Sebenarnya, pandangan kita sebagai manusia mengenai keadilan berbeda dengan pandangan Tuhan dalam alam semesta ini. Kita hanyalah butiran debu dalam roda semesta, dan pandangan adil atau tidak adil bagi kita dan orang lain mungkin berbeda, terlebih lagi dari sudut pandang Tuhan.

Kesimpulannya, ketika kita menyadari bahwa hidup ini tidak adil dan menerima kenyataan tersebut, kita tidak akan iri terhadap kesuksesan orang lain.

Kita akan bersyukur dengan segala yang terjadi, karena tidak mungkin Allah menciptakan kita tanpa maksud dan tujuan. Matematika Tuhan berbeda dengan pandangan manusia, dan dalam dunia yang penuh ketidakadilan ini, biarkanlah keadilan menemukan jalannya.

2. Orang Lain Memperlakukan Kita Seperti Kita Memperlakukan Diri Kita Sendiri

Sumber: