Menlu Turki Tekankan Dukungan Terhadap Solusi Dua Negara Dalam Konflik Palestina-Israel
Kerabat almarhum berduka saat jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Maghazi, dibawa keluar dari kamar mayat Rumah Sakit Martir Al-Aqsa untuk dimakamkan di Deir al Balah, Gaza, 7 Desember 2023.--ANTARA/AA
RADAR JABAR - Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, kembali menekankan dukungan terhadap solusi dua negara dalam konflik Israel dan Palestina pada Jumat (9/12) lalu.
"Yang ingin kami majukan adalah solusi dua negara yang permanen," ujar Fidan kepada para wartawan di Washington.
Fidan, yang bersama rekan-rekannya menghadiri pertemuan luar biasa Arab-Islam bulan lalu, melakukan kunjungan ke AS untuk mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza, yang telah diserang oleh Israel selama lebih dari dua bulan.
"Masalahnya saat ini lebih besar dibandingkan dengan masalah Israel dan Palestina sendiri." ungkapnya
"Oleh karena itu, kami pikir pemerintah-pemerintah di kawasan harus menyelesaikan masalah ini dan harus bertindak secara bertanggung jawab," tambah Fidan.
Fidan menegaskan perlunya mencapai solusi dua negara setelah terjadinya gencatan senjata di Gaza untuk mencegah kemungkinan perang berikutnya di wilayah tersebut.
Dia menyampaikan bahwa hal tersebut akan menjadi fokus komite kementerian, yang menekankan pentingnya solusi tersebut harus bersifat "struktural."
BACA JUGA:Biden Desak PM Israel Untuk Lindungi Warga Sipil Gaza
Fidan menyatakan kesiapan Turki untuk memberikan kontribusi maksimal guna mencapai tujuan ini.
Komite tersebut mendorong solusi dua negara dan menyerukan pendirian negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan perbatasan yang ditetapkan pada tahun 1967.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.
Jumlah korban di pihak Palestina mencapai 17.487 tewas dan lebih dari 46.480 luka-luka akibat serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza sejak 7 Oktober, menyusul serangan Hamas di Israel.
Sumber: antara