Menlu RI Retno Tegaskan Bahwa Harus Menghormati Hukum Humaniter

Menlu RI Retno Tegaskan Bahwa Harus Menghormati Hukum Humaniter

angkapan layar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers secara daring dari Paris, Prancis, pada Kamis waktu Jakarta (23/11)--ANTARA/Yashinta Difa

RADAR JABAR - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan urgensi menghormati hukum humaniter internasional dalam konflik antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan arahan kepada Pers Internasional di London, Inggris, pada Rabu (22/11), bersama dengan beberapa menteri luar negeri dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

“Saya sampaikan, di dalam perang pun ada hukumnya, ada aturannya. Perlindungan terhadap masyarakat sipil dan fasilitas publik, termasuk rumah sakit, adalah bagian penting dari hukum humaniter internasional,”  ujar Retno yang dilontarkan dalam keterangan pers daring dari Paris, Prancis, pada Kamis waktu Jakarta.

 

Dia khususnya menyoroti serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza oleh pasukan Israel, yang menyebabkan 12 korban tewas dan sejumlah orang lain terluka.

 

“Sudah beberapa hari Indonesia kehilangan kontak dengan WNI yang bekerja di RS Indonesia. Sekali lagi saya menekankan bahwa proteksi terhadap masyarakat sipil sangat penting,” ungkapnya.

BACA JUGA:Israel Sampaikan Aturan Selama Gencatan Senjata 4 Hari di Gaza

 

Dalam pertemuan dengan Pers Internasional, Retno juga menyinggung tentang standar ganda yang tampaknya diterapkan oleh negara Barat dalam menanggapi isu Palestina.

 

“Negara-negara Global South selama ini banyak mendengar ceramah mengenai penghormatan HAM, tentang pentingnya menghormati hukum internasional dan hukum humaniter internasional. Tetapi apakah semua lectures ini, semua nilai dan standar ini juga berlaku untuk masalah Palestina?” tanya Retno.

 

Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut, para menteri luar negeri OKI menyambut baik kesepakatan pelepasan sandera dan dimulainya jeda kemanusiaan selama empat hari, dianggap sebagai langkah awal yang baik.

BACA JUGA:Klaim Zionis Dibantahkan Mantan PM Israel, Bukan Hamas yang Bangun Terowongan di Bawah Rumah Sakit Al-Shifa

Sumber: antara