Kisah Mantan PM Israel Ariel Sharon Koma 8 Tahun dan Membusuk Hidup-Hidup hingga Mati

Kisah Mantan PM Israel Ariel Sharon Koma 8 Tahun dan Membusuk Hidup-Hidup hingga Mati

Kisah Mantan PM Israel Ariel Sharon Koma 8 Tahun, Menderita hingga Allah Hinakan Kematiannya-Ist-

RADAR JABAR - Mungkin banyak dari kita yang tak asing mendengar nama Ariel Sharon. Dia adalah Perdana Menteri (PM) Israel ke-11 yang menjabat dari 7 Maret 2001 hingga 14 April 2006.

Ariel Sharon memiliki nama asli, yaitu Ariel Shceinermann. Dia lahir di Kfar Malal, Palestina, tahun 1928, dan meninggal tragis pada tahun 2014 di Tel Aviv, Palestina.

Dalam lingkup kehidupan keluarganya, Ariel Sharon telah diajarkan sejak kecil untuk mendukung gerakan Zionisme. Ada hal menarik dalam kisah kematian Ariel Sharon ini.

Bagaimana Allah SWT menghinakan dia di akhir hayatnya? Ariel Sharon pernah terbaring koma selama 8 tahun, mengalami kondisi yang sangat tersiksa.

BACA JUGA:Sejarah Lengkap Zionisme dan Bukti Kelicikan Zionis Yahudi Merebut Tanah Palestina

Dalam sejarah hidupnya, Ariel Sharon tidak bisa dilepaskan dari kekejaman gerakan Zionis terhadap tanah Palestina. Dia dijuluki 'si tangan besi' karena tak terhitung berapa banyak nyawa warga Palestina yang telah dia bantai.

Ia menjadi biang dari terbunuhnya banyak warga sipil Palestina saat itu, terutama anak-anak dan perempuan. Ariel Sharon menjadi simbol kebiadaban pada masa itu di panggung politik Timur Tengah dan internasional. Ia merupakan figur kontroversial, seorang Jenderal kejam yang tangannya berlumuran darah rakyat, juga suatu kutukan.

Penyebab Ariel Sharon Terbaring Koma

Pada akhir hidupnya, para dokter mencoba melakukan operasi pada Ariel Sharon. Dia memiliki luka yang membusuk, lalu operasi dilakukan untuk menyambung bagian-bagian usus yang sudah membusuk. Infeksinya telah menyebar ke seluruh tubuhnya. Penyumbatan di otaknya menyebabkan kerusakan di seluruh tubuhnya, membuatnya membusuk.

Sejak mengalami stroke pada 4 Januari 2006, Ariel Sharon pertama kali dirawat di Rumah Sakit Hadassah Ein Karem di Yerusalem dan kemudian di Chaim Sheba Medical Center di Tel Hashomer. Menurut Komite Keuangan Knesset, biaya perawatan Sharon setiap tahunnya sekitar USD 440 juta atau setara dengan Rp4,25 triliun.

BACA JUGA:9 Jenis Baju Khas Orang Yahudi di Berbagai Belahan Dunia

"Nyawa Sharon terancam," ujar juru bicara Rumah Sakit Yael Bossem Levy kepada kantor berita Associated Press saat itu.

Saat itu, Sharon berusia 85 tahun dengan matanya terus terbuka. Dokter-dokter yang merawat Sharon memberikan keterangan terkait kondisi kesehatannya ketika ditanya tentang perkiraan masa depannya.

Slomo Segev, seorang dokter senior yang merawatnya, menyatakan bahwa meskipun Sharon memasuki usia 85 tahun dalam keadaan tak berubah, dari analisis usia keluarga Sharon di mana ibu dan neneknya hidup melewati usia 90 tahun, ia memperkirakan Sharon akan tetap dalam keadaan ini hingga usianya melewati 90 tahun.

Sharon terbaring tanpa daya dengan bantuan berbagai alat medis yang menancap di tubuhnya, termasuk penggunaan respirator, berada di ruangan khusus di Rumah Sakit Tel Hashomer di sebelah timur ibu kota Tel Aviv.

Sumber: jazirah ilmu