Kisah Mantan PM Israel Ariel Sharon Koma 8 Tahun dan Membusuk Hidup-Hidup hingga Mati
Kisah Mantan PM Israel Ariel Sharon Koma 8 Tahun, Menderita hingga Allah Hinakan Kematiannya-Ist-
Ariel melakukan manuver politik dengan berbagai jabatan di Knesset yang tidak berkaitan dengan pertumpahan darah. Ia menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Perumahan dan Konstruksi, Menteri Infrastruktur, dan pada tahun 1998, menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Pada tahun 1999, ketika Benyamin Netanyahu secara kebetulan mundur sebagai ketua partai Likud, Ariel maju menggantikannya, sehingga secara mulus menduduki kursi Perdana Menteri Israel pada Februari 2001.
Sebagai Perdana Menteri, Ariel membuat langkah kontroversial dengan membentuk koalisi persatuan nasional dan mendorong perdamaian antara Israel dan Palestina.
BACA JUGA:Kisah Pendeta Yahudi Meninggal Seketika di Atas Makam Rasulullah
Ia bahkan memerintahkan penarikan mundur pasukan Israel dari Jalur Gaza, yang pada akhirnya menyebabkan pecahnya partai Likud di wilayah tersebut. Faktor keamanan kemudian dipegang oleh Hizbullah, yang memperdaya Israel.
Pecahnya partai Likud membuat Ariel Sharon marah. Pada November 2005, ia membentuk partai baru bernama Kadima. Namun, karir politiknya terhenti ketika pada bulan Desember penyakit Stroke menyerangnya. Setelah lebih dari 100 hari tak sadarkan diri, posisinya digantikan oleh Wakil Perdana Menteri Ehud Olmert.
Ehud Olmert bertanggung jawab atas kekalahan perang ketika pasukan Israel dipukul mundur oleh Hizbullah. Sementara Ariel Sharon, yang dikenal sebagai mantan Jenderal yang kejam, tetap terkapar dalam koma di Rumah Sakit Militer Sheba Medical Center.
Pada 11 Januari 2014, Ariel Sharon meninggal dunia dalam kondisi tragis setelah 8 tahun mengalami koma dan hidup dengan alat bantu pernapasan. Saat hari Ariel Sharon dimakamkan di kampung halamannya, terjadi gempa lokal sebesar 3,5 SR. Gempa itu hanya terjadi di sekitar areal pemakaman saja. Pemakaman waktu itu juga sangat sepi dari pelayat yang datang.
Wallahu A'lam Bishawab.
Sumber: jazirah ilmu