Cawagub Jabar, Ilham Habibie Targetkan Suara Diatas 40 Persen untuk Kabupaten Bogor
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut 3, Ilham Habibie.--Ilham/Radar Jabar
RADAR JABAR — Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut 3, Ilham Habibie, dalam kontestasi Pilkada 2024, Di hadapan para pendukungnya, menegaskan bahwa pihaknya menargetkan perolehan suara di atas 40 persen khusus untuk wilayah Kabupaten Bogor.
"Kalau pada umumnya se-Jabar targetnya 40 persen ya, tapi kalau untuk di Kabupaten Bogor sendiri bisa di atas 40 persen," ungkap Ilham Habibie pada Rabu (13/11/2024).
Keyakinan ini, menurut Ilham, didasari oleh kekuatan dukungan partai-partai pengusungnya yang terfokus di Kabupaten Bogor, sehingga ia optimis akan mendapat dukungan yang maksimal di wilayah tersebut.
Di samping itu, putra sulung Presiden ke-3 RI BJ Habibie ini juga menyentuh peran penting ibu-ibu dan pelaku UMKM di Jawa Barat. Ia menyoroti antusiasme kaum perempuan, terutama yang aktif dalam organisasi majelis taklim, serta kontribusi besar mereka dalam sektor UMKM.
BACA JUGA:Silaturahmi dengan Tokoh di Bogor, Ilham Habibie Bahas Pertumbuhan Ekonomi untuk Jabar
BACA JUGA:Baznas Hadirkan Rumah Sehat di Bogor, Warga Bisa Berobat Gratis!
"Saya kira ibu-ibu ini, selain daripada mereka ikut organisasi majelis taklim, tapi banyak di antara mereka itu UKM ya, banyak sekali," tutur Ilham.
Jawa Barat, lanjutnya, adalah provinsi dengan jumlah UMKM terbanyak se-Indonesia, yang memberikan tantangan sekaligus peluang besar dalam meningkatkan perekonomian lokal.
Untuk itu, Ilham menyampaikan tiga aspek utama yang diperlukan oleh pelaku UMKM, yakni pelatihan, pendampingan, dan pemodalan.
"Saya diskusi dengan ibu-ibu, dan yang diperlukan adalah 3 hal yang saya sampaikan yaitu pelatihan, pendampingan, dan ketiga pemodalan," jelasnya.
BACA JUGA:BPBD Cianjur Ingatkan Warga untuk Batasi Aktivitas Selama Hujan dan Sambaran Petir
BACA JUGA:Ratusan Kiai se-Bandung Raya Dukung Pasangan ASIH untuk Pimpin Jabar
Menurut Ilham, pendampingan harus dilakukan oleh asosiasi bisnis, KADIN, serta organisasi profesional lainnya, mengingat pemerintah tidak dapat secara langsung terjun sebagai pelaku bisnis.
"Kerjasama dengan asosiasi bisnis atau profesi, dengan KADIN, dengan organisasi yang memang mewakili sektor ekonomi itu perlu ada, karena mereka lebih tahu bagaimana melatih agar sukses," katanya.
Sumber: