5 Perdana Menteri Israel Terkejam Sepanjang Sejarah

5 Perdana Menteri Israel Terkejam Sepanjang Sejarah

Perdana Menteri Israel Terkejam Sepanjang Sejarah-Ist-

RADAR JABAR - Waktu terus berubah, begitu juga dengan pemimpin-pemimpin yang menduduki kursi kekuasaan di Israel. Ada 5 Perdana Menteri Israel terkejam yang pernah menjabat sejak negara mayoritas Yahudi itu berdiri pada 1948.

Meskipun karakter mereka berbeda, satu kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa setiap pemimpin, tanpa terkecuali, tampaknya sulit untuk memberikan keuntungan kepada masyarakat Palestina.

Meskipun sederet PM Israel ini memiliki perbedaan karakter, mereka memiliki kesamaan dalam kecenderungan kejam dan kurang memiliki belas kasih.

Bahkan diantara mereka ada yang pernah berencana merebut wilayah kekuasaan di negara lain meskipun tak pernah terwujud hingga ajalnya tiba.

5 PM Israel Terkejam Sepanjang Sejarah

Berikut adalah 5 nama Perdana Menteri Israel yang terkenal karena kekejamannya menindas rakyat Palestina.

1 David Ben Gurion

Ben Gurion adalah Perdana Menteri pertama Israel sejak berdirinya negara itu pada tahun 1948, juga dihormati dengan nama Bandara Tel Aviv, yaitu Bandara Ben Gurion.

BACA JUGA:Kisah Perdana Menteri Pertama Israel David Ben Gurion, Meninggal Setelah Pendarahan Otak

Sebelum Ben Gurion menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Israel, terjadi peristiwa terkenal yang dikenal sebagai peristiwa Nakba, yang berarti bencana. Dalam peristiwa Nakba ini, sekitar 750.000 warga Palestina diusir dari tanah kelahiran mereka untuk mendirikan negara yang dianggap ilegal, yaitu Israel.

Kekejaman Ben Gurion tercermin dalam pernyataannya bahwa warga Palestina seharusnya tidak dapat kembali ke rumah mereka. Dia juga membuat pernyataan kontroversial dengan menyatakan niat untuk merebut Lebanon hingga Suriah. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu, Israel memiliki tujuan ekspansionis yang tidak hanya terbatas pada wilayah Palestina.

Pernyataan kontroversialnya yang terdengar angkuh diarsipkan oleh dokumen progresif Israel, yang menyatakan, "Kita harus bersiap untuk melakukan serangan. Tujuan kami adalah menghancurkan Lebanon, Yordania, dan Suriah. Titik lemahnya ada di Lebanon, karena rezim Islam adalah rezim yang dibuat-buat dan mudah dirusak oleh kita. Kami akan mendirikan negara Kristen di sana, dan kemudian kami akan menghancurkan Legiun Arab, melenyapkan trans-Yordania, Suriah akan jatuh ke tangan kita. Kami kemudian mengebom dan melanjutkan perjalanan serta merebut Port Said, Alexandria, dan Sinai."

2. Golda Meir

Golda Meir adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai Perdana Menteri Israel dari tahun 1969 hingga 1974, dikenal sebagai "wanita besi" dalam politik Israel, sebagaimana diungkapkan oleh BBC. Sebelum istilah tersebut diciptakan untuk Mantan PM Britania Raya, Margareth Thatcher.

Meir lahir dengan nama Golda Mabovitch. Namanya seperti orang Rusia karena dia lahir di Kiev, yang dulunya bagian dari Imperium Rusia dan sekarang merupakan bagian dari Ukraina.

Meir berasal dari keluarga yang miskin, mengalami kesulitan ekonomi, kelaparan, dan kedinginan bersama saudara-saudaranya. Namun, tak terduga, Meir tumbuh menjadi seorang pemimpin dan akhirnya menjadi Perdana Menteri Israel.

Selama kepemimpinannya, pada peringatan dua tahun perang Arab-Israel tahun 1967, Meir menyatakan pandangannya bahwa tidak pernah ada negara Palestina. Dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Times, Meir pernah mengatakan, "Tidak ada yang namanya orang Palestina."

3. Simon Peres

Sumber: