6 Fakta Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Didemo Ribuan Orang hingga Legalkan Zina

6 Fakta Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Didemo Ribuan Orang hingga Legalkan Zina

6 Fakta Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Didemo Ribuan Orang hingga Legalkan Zina-Radar Jabar-

Rumor yang beredar menyebutkan bahwa ia pernah menjadi imam dalam organisasi tersebut. Namun, Panji Gumilang telah membantah kabar tersebut dan dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan apapun dengan NII.

4. Salam Yahudi dan Dosa Zina Bisa Ditebus Rp2 Juta

"Hevenu shalom aleichem, hevenu shalom aleichem," salam yang disampaikan Panji Gumilang di hadapan para santrinya. Video tersebut pun langsung viral dan menuai beragam reaksi dari warganet.

Salam tersebut rupanya merupakan salam yang digunakan oleh komunitas Yahudi, yang kemudian menimbulkan kontroversi.

Namun, tidak hanya salam tersebut yang menjadi sumber kontroversi. Salah satu kontroversi yang melibatkan Ponpes Al Zaytun adalah ketika sebuah foto menjadi viral pada Sholat Idul Fitri 1444 H, yang menunjukkan seorang wanita berada di barisan terdepan dalam shaf (baris) jamaah.

Foto tersebut diunggah oleh akun Instagram @kepanitiaanalzaytun pada tanggal 22 April 2023 dengan judul "Kegiatan Perayaan Idul Fitri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al Zaytun-Indonesia."

Seiring berjalannya waktu, Panji Gumilang justru menegaskan bahwa pihaknya juga akan memperbolehkan perempuan menjadi khatib dalam Sholat Jumat, yang lebih menambah kontroversi.

Ada kontroversi lain yang muncul, yaitu adanya klaim bahwa para santri di Ponpes Al Zaytun diizinkan melakukan perbuatan zina dengan membayar denda sebesar Rp2 juta untuk menebus dosa tersebut.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai bahwa pelaksanaan Sholat Id di Al Zaytun berbeda dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Menghadapi situasi ini, Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, membentuk tim gabungan yang terdiri dari Komisi Fatwa dan Komisi Pengkajian.

 Tim gabungan tersebut akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap Ponpes Al Zaytun serta aliran lain yang terkait. Respons ini juga dipicu oleh masukan yang diterima dari Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Maruf Amin.

5. Ponpes Al Zaytun Tidak Ada Manfaat Bagi Warga Indramayu

Forum Indramayu Menggugat menilai dalam tuntutan bahwa berdirinya Ponpes Al Zaytun dirasa sangat tidak ada manfaatnya untuk warga sekitar.

"Al-Zaytun tidak ada manfaatnya sama sekali untuk masyarakat sekitar tidak ada tenaga kerja, santri asal Indramayu dan tertutup tidak bisa diakses secara umum," tulis salah satu tuntutannya.

6. Pelecehan

Panji Gumilang, kepala Ponpes Al Zaytun, juga pernah dilaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan pelecehan terhadap seorang guru di pesantren tersebut. Laporan tersebut diajukan pada tahun 2017. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai perkara tersebut.

7. Profil Panji Gumilang, Pernah Mondok di Gontor

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pernah melanjutkan pendidikannya di Pondok Modern Gonto.

Panji juga adalah pendiri Yayasan Pesantren Indonesia yang mengelola Ponpes Al Zaytun. Ia lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada tanggal 30 Juli 1946.

Sumber: