"Bocil Kematian" penyebab Bus Terguling di Tegal

"Bocil Kematian" penyebab Bus Terguling di Tegal-"Bocil Kematian" penyebab Bus Terguling di Tegal-ANTARA/HO-Oky Lukmansyah

RADAR JABAR - Media sosial tengah digegerkan oleh tergulingnya bus pariwisata yang jatuh ke jurang kemarin pagi (7/5), di Desa Guci, Tegal yang diduga penyebabnya merupakan seorang anak kecil yang dijuluki "Bocil Kematian". bus tersebut tengah mengangkut wisatawan yang berasal dari Tangerang Selatan yang saat itu tengah melakukan persiapan untuk pulang.

Peristiwa ini mulai viral di masyarakat ketika ditayangkan sebuah rekaman video yang merekam peristiwa naas tersebut. Dari video, bermula sebuah bus tengah meluncur di jalan menurun, dan kemudian bus pun terguling ketika mendekati sebuah jurang dengan kedalaman 5 meter.

Saat peristiwa itu terjadi, sopir bus tengah berada diluar mengobrol dengan panitia acara setelah menyalakan mesin. Ketika bus tersebut telah terjun kebawah, sang sopir bersama dengan kernetnya lantas mengejar bus tersebut yang akhirnya terguling dan masuk ke jurang.

Sebelumnya, bus diduga mengalami rem blong karena bus yang meluncur dengan cepat. Namun, setelah penelusuran lebih lanjut, diduga penyebab tergulingnya bus bukan karena rem blong, melainkan karena ada yang memainkan tuas rem bus tersebut.

Isu mengenai tuas rem bus yang ditarik oleh anak kecil tengah ramai menjadi perbincangan di Twitter. Lantas, banyak warganet di Twitter yang geram karena aksi anak kecil tersebut menimbulkan korban.

Selain itu, ada juga yang berkomentar mengenai pengawasan orangtua terhadap anaknya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Salah satu warganet twitter ada yang mengomentari selain memberikan pengawasan keapda anak, sebaiknya pihak bus melarang siapapun masuk kedalam kabin sopir.

Banyak yang menjuluki anak yang menarik rem tangan bus tersebut disebut sebagai "bocil kematian". Hal ini karena aksinya tersebut menimbulkan tragedi kepada penumpang bus.

Namun, isu mengenai anak yang menarik rem tangan bus tersebut telah ditepis oleh polisi setempat yang menangani kasus ini. Polisi telah melakukan penelusuran serta memeriksa saksi yang berada dalam bus mengenai hal tersebut.

Terdapat 37 korban dalam kejadian naas ini, 35 orang mengalami luka, sementara 2 orang meninggal dunia.*

Sumber: