BMKG Predikasi Wilayah Bandung Raya Masuki Musim Kemarau

BMKG Predikasi Wilayah Bandung Raya Masuki Musim Kemarau

Ilustrasi musim kemarau-Yanuar/Jabar Ekspres-

"Dan kondisi itu relatif lebih signifikan pada saat posisi semu matahari berada di sekitar ekuatorial," lanjutnya.

Ayu menyampaikan, pada pertengahan Mei ini, posisi semu matahari sudah berada di Belahan Bumi Utara, di sekitar 19 derajat Lintang Utara (LU).

Dia menilai, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa di wilayah Indonesia bagian Selatan ekuator, akan menjelang periode angin Timuran, yang identik dengan musim kemarau.

"Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan berita hoax terkait dengan gelombang panas di Indonesia," imbuhnya.

Ayu memaparkan, masyarakat diimbau untuk siap menghadapi musim kemarau, yang diprediksi bisa berpotensi kekeringan serta minimnya pasokan air bersih.

"Masyarakat diimbau untuk dapat memanfaatkan melakukan manajemen air yang baik," paparnya.

Ayu juga menuturkan, supaya masyarakat tak perlu khawatir berlebihan terkait bahayanya paparan sinar UV.

Berikut meminimalisir dampak sinar UV:

- Batasi waktu terpapar sinar matahari, terutama antara pukul 10:00 sampai 16:00 WIB, yang merupakan waktu dimana paparan UV berada pada nilai maksimum.

- Cari tempat teduh, dan pakaian yang dapat melindungi tubuh dari paparan langsung sinar UV.

- Gunakan tabir surya dengan spektrum luas 15 spf atau lebih tinggi.

- Hindari sunlamps dan tanning parlour yang berlebihan

- Batasi paparan sinar UV pada anak-anak.

- Jaga kadar hidrasi tubuh dengan minum yang cukup.

"Masyarakat diimbau agar berhenti menyebarkan berita hoax terkait gelombang panas, karena fenomena tersebut tidak akan terjadi di wilayah ekuator termasuk wilayah Indonesia," pungkas Ayu. 

Sumber: