Siapkan Generasi Emas, Bima Arya Dorong IDI Perbanyak Riset

Siapkan Generasi Emas, Bima Arya Dorong IDI Perbanyak Riset

Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor Ilham Chaidir. -(Yudha Prananda / Jabar Ekspres)-

Sementara itu, Ketua IDI Provinsi Jawa Barat Eka Mulyana menuturkan, ilmu kedokteran bukan seperti matematika, pasalnya perubahan dan penemuannya sangat cepat sekali.

"Untuk itu melalui kegiatan pertemuan ilmiah para dokter dituntut untuk tidak berhenti disitu saja tetapi terus mengembangkan keilmuan dan pengetahuannya," jelasnya.

Disamping itu, IDI bersama organisasi profesi kesehatan lainnya tengah membahas dan memperjuangkan isu-isu yang sedang hangat dalam rangka RUU kesehatan maupun terkait Omnibus Law.

Dimana, sambung dia, hal ini sangat erat kaitannya dengan pelayanan kesehatan, sehingga berkeadilan tidak hanya untuk masyarakat sebagai penerima layanan kesehatan tetapi juga tenaga kesehatan lainnya memberikan kontribusi yang berkeadilan.

Ketua IDI Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan, pelaksanaan PIT di Kota Bogor dihadiri cukup banyak peserta dibandingkan daerah lain.

Banyak hal yang telah dilakukan panitia untuk meningkatkan kapasitas dan hal lain dari seluruh anggota IDI Kota Bogor dari sisi keilmuan dan pengetahuannya.

PIT Kota Bogor ini, lanjutnya, merupakan amanat undang-undang kedokteran untuk mengupgrade para anggotanya, mulai dari ilmu kedokterannya, kecakapanya, skillnya dan lainnya agar mampu memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat.

Ilham membeberkan, terkait riset yang ditekankan Bima Arya, saat ini penemuan di bidang kedokteran sangat cepat sekali. Penelitian yang baru harus bisa di improve dan menjadi seorang dokternya itu harus continuous improvement dam selalu mengembangkan diri.

“Setiap 3 menit ada penemuan ilmu kedokteran seluruh dunia, jika tidak mengikuti akan tertinggal dan terlindas oleh perubahan. Cara-cara baru terutama fungsi dari kewajiban dokter adalah mengembangkan keilmuannya, khususnya dalam melakukan penelitian atau riset. kalau bisa memang berdasarkan data, sehingga mampu memberikan sumbangsih bagi dunia kedokteran," pungkasnya.*(YUD)

Sumber: