Gunakan BBM dari Sampah Plastik, Gelaran Get The Fest Tour Jadi yang Pertama Di Dunia

Gunakan BBM dari Sampah Plastik, Gelaran Get The Fest Tour Jadi yang Pertama Di Dunia

Dirjen pengolahan sampah limbah B3 KLHK Rosa Vivien (kanan) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya sebelum melepas rombongan Get The Fest Tour di Balai Kota Bogor.- (Yudha Prananda / Jabar Ekspres)-

BOGOR - Rangkaian pembukaan Tour dan Konser musik Get The Fest yang menggunakan energi dari bahan bakar minyak (BBM) dari sampah plastik dimulai dari Kota Bogor menuju Bali sebagai lokasi puncak acara tersebut.

Pelepasan para rombongan Get The Fest Tour secara simbolis digelar di Balai Kota Bogor oleh Dirjen Pengolahan Sampah Limbah B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien, dan Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Board Get The Fest Agustinus Gusti Nugroho atau yang tenar disapa Nugie dan Oppie Andaresta pada Minggu, 9 Oktober 2022 Sore.

Diketahui, kegiatan Get The Fest merupakan event pertama di Indonesia bahkan di dunia, semua kebutuhan bahan bakar 100 persen menggunakan hasil pengolahan sampah plastik.

Rombongan direncanakan akan tiba di Bali pada 16 Oktober 2022 dengan menempuh jarak sejauh 1.200 km.

Dirjen Pengolahan Sampah Limbah B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Rosa Vivien mengapresiasi kegiatan itu dan berharap kegiatan tersebut bisa dicontoh daerah-daerah lain.

Menurutnya, apa yang digalakkan anak bangsa melalui program Get The Fest atau Get Plastic bisa memberikan kontribusi besar dan luar biasa terhadap Indonesia Bersih 2025.

"Selanjutnya kolaborasi menjadi hal yang penting, selain edukasi dengan teknologi yang tepat mengubah sampah plastik menjadi energi dan semakin luar biasa, jika ada kegiatan yang menggunakan bahan baku plastik untuk energinya dan bisa menunjukkan ke dunia luar bahwa Indonesia bisa mengatasi sampah plastik," ungkapnya kepada wartawan.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, kebutuhan logistik menjadi satu tantangan, namun dengan sincerity yang ada menjadi modal untuk menjalin kolaborasi dengan pihak lain.

"Sincerity, inisiasi dan kolaborasi. Hal ini yang saya lihat ketika mbak Oppie dan teman-teman datang ke Kota Bogor, nomor satu yang jelas adalah sincerity. Karena kalau niat itu kuat maka yang lain-lain akan menyusul dan dari situ bisa menjadi 'virus' yang menyebar kemana-mana. Sincerity the power of community, ini yang juga saya temui dengan Kang Een dan Mas Parno serta teman-teman komunitas," ungkapnya saat sesi talkshow Get The Fest di teras Balai Kota Bogor.

Dirinya meminta jajaran terkait dari Pemkot Bogor untuk memberikan dukungan agar target yang diinginkan bisa tercapai. Inisiasi yang dilakukan penyelenggara Get The Fest penting dan perlu untuk diapresiasi.

"Belum tentu sukses tetapi segala sesuatu memerlukan tahapan proses maupun adaptasi. Semuanya selalu ada trial and error. The show must go on, somehow must be started. Demikian dengan Get The Fest, inisiasi harus diapresiasi dan kita harus berkolaborasi dan saya bergembira dimulainya dari Kota Bogor," sebutnya.

Founder sekaligus Ketua Yayasan Get Plastic Indonesia, Dimas Bagus Wijanarko menjelaskan, kampanye yang dilakukan pihaknya selama lima tahun kurang didengar oleh masyarakat luas.

Melalui Festival Musik Get The Fest di Bali dengan menggunakan bahan baku sampah plastik, ia berharap bisa menyampaikan dan menghimbau masyarakat bahwa sampah plastik yang dibuang secara sembarangan itu bisa menjadi sesuatu yang berguna.

"Dari event diharapkan mampu merubah mindset masyarakat bahwa sampah plastik itu bisa berguna. Selanjutnya kami juga berkeinginan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam membuang sampah di tempatnya dan tidak sembarangan," kata Dimas.

Sumber: