Waspada Virus Langya, Virus Baru yang Ditularkan Melalui Tikus, Kambing dan Anjing

Waspada Virus Langya, Virus Baru yang Ditularkan Melalui Tikus, Kambing dan Anjing

Ilustrasi sample darah yang akan digunakan untuk pemeriksaan virus langya-pixabay-

Kemunculan berbagai macam virus baru, sepertinya sudah tidak membuat masyarakat khawatir. Mulai dari berbagai varian omicron dan turunanya, virus monkeypox atau cacar monyet, virus tomat hingga kini yang terbaru virus langya. Virus Langya  pertama kali ditemukan di Tingkok Timur.

Virus Langya ini memang belum terdeteksi masuk ke Indonesia, namun Indonesia menjadi negara yang potensial terhadap penularan virus Langya. Pasalnya, virus ini mengisfeksi pada hewan, apalagi Indonesia memiliki lahan hutan yang sangat luas dengan banyak hewan liar yang bisa jadi menjadi sumber penularan.

Selain pada hewan liar, virus ini juga ditemukan pada hewan pengerat  seperti tikus, serta masuk ke antibodi  beberapa binatang seperti kambing dan anjing.

Virus ini diduga dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dengan gejala, mulai dari demam, kelelahan, batuk, hingga nyeri otot.

Sejauh ini belum ada laporan kasus kematian akibat infeksi Langya henipavirus (LayV) ini.

Gejala Infeksi Virus Langya

Virus Langya dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, sama seperti henipavirus lainnya, yaitu virus Hendra dan virus Nipah.

Infeksi Langya henipavirus juga diketahui dapat menurunkan jumlah trombosit darah dan sel darah putih, serta menyebabkan gangguan fungsi hati dan ginjal.

Gejala yang ditimbulkan virus Langya yaitu seperti, demam, batuk, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, mual hingga muntah.

Penularan Virus Langya

Infeksi virus Langya termasuk penyakit zoonosis, yaitu penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan, dalam hal ini tikus, ke manusia.

Namun, sejauh ini, belum jelas bagaimana virus ini bisa menginfeksi manusia, apakah ditularkan langsung oleh tikus atau lewat hewan perantara.

Penularan virus Langya dari manusia ke manusia masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Hal ini dikarenakan dari puluhan infeksi virus Langya di Tiongkok, tidak ada satu kasus pun yang saling terkait.

Sumber: