Mengenal Gejala dan Penularan Virus Langya, Diduga dari Tikus

Mengenal Gejala dan Penularan Virus Langya, Diduga dari Tikus

Mengenal Gejala dan Penularan Virus Langya, Diduga dari Tikus--

JAKARTA - Hingga saat ini, keberadaan virus Langya di Indonesia masih belum terdeteksi.

Indonesia termasuk negara yang berisiko terkena wabah virus Langya karena memiliki bentang alam yang luas dan banyak hewan liar.

Virus ini diduga kuat ditularkan dari hewan ke manusia setelah ditemukannya materi genetik (RNA) virus Langya pada hewan pengerat.

Hewan pengerat tersebut seperti tikus, serta antibodi virus Langya pada beberapa kambing dan anjing.

Melansir dari laman Alodokter, virus Langya pertama kali ditemukan di Tiongkok Timur dan diduga dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Virus Langya memiliki beragam gejala, mulai dari demam, kelelahan, batuk, hingga nyeri otot.

Sejauh ini belum ada laporan kasus kematian akibat infeksi Langya henipavirus (LayV) ini.

Gejala Infeksi Virus Langya

Virus Langya dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, sama seperti henipavirus lainnya, yaitu virus Hendra dan virus Nipah.

Infeksi Langya henipavirus juga diketahui dapat menurunkan jumlah trombosit darah dan sel darah putih, serta menyebabkan gangguan fungsi hati dan ginjal.

Gejala yang ditimbulkan virus Langya yaitu seperti, demam, batuk, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, mual hingga muntah.

Penularan Virus Langya

Infeksi virus Langya termasuk penyakit zoonosis, yaitu penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan, dalam hal ini tikus ke manusia.

Namun, sejauh ini, belum jelas bagaimana virus ini bisa menginfeksi manusia, apakah ditularkan langsung oleh tikus atau lewat hewan perantara.

Sumber: