JAKI Soroti Desakan Komisi III DPR RI Dalam Menonaktifkan Kapolri: Tak Mudah Menjalankan Reformasi Polri

"Reformasi yang dijalankan oleh Kapolri ini tidak mudah, apalagi tentu masih banyak oknum Polri yang belum sepenuhnya mencapai arah reformasi di Polri.

Salah terang diingat masih ada kekuatan gangster Ferdy Sambo untuk menjadikan Polri sebagai kekuatan politik," Yudi.

Yudi mengatakan, tak mudah 'menggembusi' kekuatan Ferdy Sambo. Sebab, pembunuhan berencana Brigadir J itu disebut punya relasi politik yang cukup besar.

"Saya yakin, Ferdy Sambo tentu juga punya relasi politik dengan kekuatan politik tertentu. Oleh karena itu, memang tidak mudah Pak Kapolri menjalankan reformasi Polri," jelas Yudi.

Yudi sudah melanjutkan, perlahan tapi pasti, upaya Kapolri dalam mereformasi Polri berada di jalan yang tepat setelah berhasil mengungkap kasus pembunuhan Brigadir yang didalangi Ferdy Sambo.

"Namun setiap langkah reformasi Kapolri semakin terlihat dan terasa kemajuannya. Apalagi dengan partisipasi kelompok masyarakat sipil, Menko Polhukam dan Presiden," terangnya lagi.

Tim Khusus dan Inspektorat Khusus yang dibentuk Kapolri terbukti penanganannya sangat baik.

"Bahkan mampu melawan rekayasa-rekayasa sistematis dari para konspirator jahat di Polri itu sendiri," ucap Yudi.

"Saya ingin menyampaikan bahwa Kapolri berserta Timsus-nya, selain menyelesaikan kasus Ferdy Sambo, juga akan menjalankan operasi reformasi Polri.

Baca Juga: Ini Penjelasan Polri Soal Video Tumpukan Uang 900 M di Rumah Ferdy Sambo

"Baik secara struktural maupun kultural sesuai style Kapolri Jenderal Sigit, yang membawa program Presisi," imbuh Yudi.

Yudi menjelaskan, seiring terbukanya kasus Ferdy Sambo ini menjadi hikmah besar bagi Polri untuk melakukan reformasi.

Dengan jumlah personel yang besar dan diduga terlibat pelanggaran etik itu, rangkaian kerja Timsus dan Irsus Kapolri terbukti mengarah kepada pintu reformasi Polri

“Kapolri Sigit memahami hal tersebut. Dan, dengan adanya kasus Ferdy Sambo ini, tentu membawa hikmah besar untuk kepolisian.

"Sebab kepala geng kepolisian bayangan di tubuh Polri melakukan tindakan high profile criminal. Yaitu pembunuhan berencana

Sumber: