Surat Kuasa

Surat Kuasa

Ilustrasi Harian Disway----

 

Mirza Mirwan

Barangkali karena sejak muda saya ini non-partisan, saya hanya bisa ngurut dada sambil geleng-geleng kepala kalau membaca berita tentang kelakuan absud pendukung die hard suatu partai atau tokoh politik. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain, terutama di Amerika. Kalau mereka itu masih usia 20-30 tahun, masih bisa dimaklumi. Jiwa mereka masih labil. Tetapi kalau sudah di atas usia itu, apalagi sudah berkeluarga, kesannya kok bodoh banget. Padahal, belum tentu partai atau tokoh yang dibelanya mati-matian itu peduli dengan nasib mereka. Ricky Shiffer itu, misalnya. Apa untungnya mati-matian -- dan mati beneran -- membela Trump? Bayangkan, veteran angkatan laut yang pernah bertugas di USS Columbia waktu Perang Irak itu tinggal di Colombus, ibukota Ohio (sekitar 165km arah timur laut Cincinnati). Dengan gagah berani, berbekal senjata semi otomatis AR-15, ia bermaksud menyerang markas cabang FBI -- mestinya sudah berpikir bahwa itu mustahil terlaksana -- dan akhirnya malah menemui ajalnya. Saya tak tahu apakah ia punya isteri dan anak (tak ada yang memberitakan soal itu). Misalkan ia punya anak, bukankah si anak akan bingung, demi apa ayahnya tewas? Ia tak tahu jawabnya. Tetapi di benaknya akan terbentuk imej, polisi jahat, karena menyebabkan ayahnya tewas. Semoga saja, kalau permisalan tadi benar, anak itu punya ibu yang bijak, yang dengan penuh kasih memberi pengertian bahwa apa yang dilakukan mendiang ayahnya memang salah.

 

Muin TV

Pertanyaannya, dada siapa yang diurut pak? Sampai harus geleng-geleng kepala pula. Semoga bukan dada istri tetangga. Wkwkwk.

 

Er Gham

Jangan pilih calon yang di poster kampanye nya sedang TERSENYUM. Saya sering dengar pemeo ini, tapi tidak tahu penyebabnya apa.

 

tyong Antonio

Seru!. Bila Trump masuk pilpres nanti semakin kelihatan jelas perpecahan Us. Yg selama ini kanker stadium 3 ditutup rapat semakin menganga. Tanda2 kehancuran negara ini.

 

Johannes Kitono

Setelah Nancy Pelosi sempat jadi turis di Taiwan, now giliran Disway intervensi ke urusan domestik Amerika. Urusan tembak menembak di Duren Tiga Jakarta beralih ke ladang jagung di Ohio. Korbannya Ricky, pengagum fanatik Donald Bebek Trump dari Partai Republik yang pengin jadi Presiden lagi. Kalau dulu sempat minta dukungan Rusia, kali ini bisa jadi harus ke China. Malu ? Bukankah politisi harus bermuka seribu lebih banyak dari Fraksi Dasamuka di kantor Senayan. Tentu semuanya tergantung hasil negosiasi tingkat tinggi yang mungkin dimediasi Disway. Kalau Joe Biden sempat konsultasi dengan Presiden Jokowi, bisa jadi Donald Trump sudah dijadikan Menhan. Dan tewasnya Ricky di ladang jagung tidak perlu terjadi.

Sumber: