Ancaman Cuaca Ekstrim Bagi Pertanian, Petani di Cicalengka Lakukan Ini Agar Tak Gagal Panen
Ketua Kelompok Tani Mekar Harapan Dua Kampung Bior, Mamad, warga Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung saat memperlihatkan proses pupuk organik. -(Foto: Yanuar Baswata/Jabar Ekspres)-
Radarjabar.disway.id, CICALENGKA - Petani di Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung akui cuaca buruk tak jadi kendala besar.
Diketahui, dampak cuaca ekstrim saat ini cukup berpengaruh terhadap sektor pertanian di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Musim kemarau yang biasanya sudah datang, untuk saat ini diketahui beberapa daerah termasuk wilayah Kabupaten Bandung masih kerap diguyur hujan.
Kendati demikian, Ketua Kelompok Tani Mekar Harapan Dua Kampung Bior, Mamad, warga Desa Babakan Peuteuy mengatakan, solusi pencegahan gagal panen ada di tangan petani.
"Cuaca memang ada pengaruh untuk pertanian, penting juga. Tapi bukan jadi faktor utama," kata pria yang akrab disapa Mang Utep kepada Jabar Ekspres, Kamis (21/7).
Dia mengaku, untuk saat ini ketersediaan air tergolong melimpah sebab hujan masih mengguyur, sehingga kebutuhan air bagi pertanian cukup terpenuhi.
"Saya kalau kemarau biasanya diakalin pakai pupuk kompos supaya tanah tidak padat, jadi tetap gembur," ujarnya.
Mang Utep menyampaikan, sejak 2014 lalu dirinya sudah mulai membuat pupuk organik baik dari limbah sayuran atau tanaman hingga kotoran hewan ternak.
Menurutnya, manfaat dari pupuk organik sangat terasa, baik terhadap kualitas tanah dan tanaman hingga hasil panennya bisa lebih banyak.
"Jadi subur karena kebutuhan-kebutuhan terpenuhi, nutrisi tanaman dan tanah terpenuhi," ucap Mang Utep.
Oleh sebab itu, Mang Utep menegaskan, cuaca buruk yang melanda wilayah Kabupaten Bandung akhir-akhir ini tidak berpengaruh besar bagi lahan pertaniannya serta anggota kelompok taninya.
"Alhamdulillah, awal dari ikut pelatihan membuat pupuk kompos, pupuk organik, jadi tahu dan memang bermanfaat," imbuhnya.
"Selain enggak harus keluar biaya besar untuk beli pupuk, pemakaian kimia untuk tanah dan bibit (tanaman) juga sedikit, hasil panen bagus juga kualitasnya," lanjut Mang Utep.
Dalam pemaparannya, Mang Utep mengaku, dengan memanfaatkan limbah organik di samping bagus bagi tamah dan tanaman, bisa juga digunakan untuk mengusir hama.
Sumber: Jabar Ekspres