Bintang Porno OnlyFans Carol Maltesi Dimutilasi dan Dibekukan, Mayatnya Dirusak Hanya Bisa Dikenali Lewat Tato

Bintang Porno OnlyFans Carol Maltesi Dimutilasi dan Dibekukan, Mayatnya Dirusak Hanya Bisa Dikenali Lewat Tato

Ilustrasi mayat bintang porno onlyFans yang dimutilasi dan dibekukan.--

BINTANG porno dari platform digital OnlyFans asal Italia-Belanda Carol Maltesi, ditemukan meninggal dunia dengan tubuh terpotong-potong beberapa bagian disebuah selokan.

Seorang pejalan kaki yang pertama kali menemukan potongan tubuhnya. Dilansir dari news.com.au, pejalan kaki tersebut merasa curiga saat melihat ada tangan mencuat dari sebuah tas di Borno, Italia pada 31 maret 2022 lalu.

Bintang porno Onlyfans yang juga kerap menggunakan nama Charlotte Angie itu sudah sulit untuk dikenali, karena wajahnya dibakar. Namun dari potongan tubuhnya, ditemukan beberapa gambar tato yang bisa diidentifikasi oleh polisi.

Dalam laporan The Sun, Polisi telah merilis hasi pemeriksaan terhadap tubuh wanita berusia 26 tahun tersebut. Carol diduga sudah dibunuh beberapa bulan lalu, kemudian mayatnya dibekukan.

Dengan berbekal 7 gambar tato yang berbeda dari tubuhnya, kemudian di sesuaikan dengan konten video porno yang diproduksinya, Polisi berhasil mengidentifikasi temuan mayat tersebut.

Salah satu tato adalah kata-kata 'step by step', yang lain di tulang selangkanya bertuliskan "wanderlust".

Malesti, yang diketahui memiliki anak berusia enam tahun, juga memiliki huruf "V" terbalik di paha bagian dalam dan dua huruf "V" terbalik di sisi lainnya.

Polisi mengatakan dia tidak aktif di media sosial sejak Januari 2022, sementara teman-temannya mengatakan mereka mengira dia di luar negeri, karena masih aktif membalas pesan mereka.

Mantan pasangannya, Davide Fontana, yang merupakan seorang bankir, yang didakwa melakukan pembunuhan tersebut.

Jaksa Lorena Ghibaudo mengatakan pria berusia 43 tahun itu awalnya membantah tuduhan terlibat dengan kematian wanita itu, tetapi polisi menemukan ketidakkonsistenan dalam ceritanya.

Dia akhirnya mengaku kepada polisi 'secara tidak sengaja' membunuhnya, dan menyimpan tubuhnya yang terpotong-potong di dalam freezer.

Fontana diduga mengaku sengaja merusak mayatnya agar tidak akan dikenali, sebelum dia membuangnya, menurut sebuah laporan di La Stampa.

Jaksa mengatakan dia bahkan telah menggunakan telepon Ms Maltesi selama tiga bulan terakhir untuk mengirim pesan kepada ibunya, termasuk untuk mengatakan bahwa dia telah "meninggalkan pornografi", dan untuk mengirim pesan teks kepada pacarnya, yang diketahui tinggal di Belanda.

Ketika polisi membagikan foto tatonya untuk meminta informasi mengenai pembunuhannya, sejumlah teman mengirim sms untuk memeriksa Maltesi. Diduga Fontana menjawab semua sms dengan berpura-pura menjadi dirinya.

Sumber: