Tips Hindari Travel Umroh Bodong, Muslim101 Ungkap Ciri-Ciri Resmi

Tips Hindari Travel Umroh Bodong, Muslim101 Ungkap Ciri-Ciri Resmi

Tips Hindari Travel Umroh Bodong, Muslim101 Ungkap Ciri-Ciri Resmi.--

RADAR JABAR – Belakangan ini semakin banyak laporan penipuan travel umroh. Sejumlah penyelenggara fiktif memanfaatkan keinginan masyarakat menunaikan ibadah untuk meraup keuntungan pribadi. Akibatnya, calon jamaah gagal berangkat setelah terjebak biaya murah dan janji manis, padahal semua penuh kecurangan.

Karena itu, penting bagi masyarakat mengetahui cara aman memilih travel umroh resmi, terpercaya, dan terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag).

“Permintaan umroh tiap tahun sangat besar, jutaan orang. Sayangnya, literasi jamaah masih lemah, sehingga mudah tergoda promo. Modus penipuan semakin beragam, dari iklan medsos hingga skema ponzi,” ungkap Head of Business Development Muslim101, Chandra Ardiansyah.

Ia menilai kurangnya pengawasan dan kebiasaan jamaah yang enggan mengecek izin resmi menjadi faktor utama munculnya travel bermasalah.

BACA JUGA:Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) Tandatangani MoU untuk Perkuat Kolaborasi Pertahanan Berbasis Satelit

BACA JUGA:Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital dan Tata Kelola Unggul

“Kerugian yang timbul bukan hanya finansial. Jamaah bisa trauma, kecewa, bahkan kehilangan kepercayaan terhadap travel resmi. Ibadah yang sudah lama dipersiapkan akhirnya tertunda,” jelasnya.

Untuk menghindari hal ini, Chandra menegaskan calon jamaah wajib mengecek legalitas travel. “Travel resmi harus punya izin PPIU dari Kemenag. Nomor izin bisa dicek langsung di website resmi. Cocokkan nama travel dengan nomor tersebut. Jika terdaftar di asosiasi resmi seperti Himpuh atau Amphuri, itu jadi nilai tambah,” jelasnya.

Chandra menambahkan, calon jamaah juga perlu memastikan rincian biaya jelas sejak awal. “Harga normal mencakup tiket, hotel, visa, transportasi, dan makan. Hindari travel yang tidak transparan soal pembayaran, mulai DP, pelunasan, hingga refund,” tegasnya.

Menurutnya, tanda travel bermasalah biasanya harga yang terlalu murah, alamat kantor tidak jelas, serta janji keberangkatan tanpa bukti tiket atau jadwal. “Semua itu patut dicurigai,” katanya.

BACA JUGA:City Gas Tour 2025 PGN Hadir di 4 Kota Sumatera, Dorong Pemanfaatan Energi Bersih Gas Bumi

BACA JUGA:Admedika Paparkan Pentingnya Transformasi Kesehatan dalam Forum The Future of MedTech Conference

Eko Nur Syahputro, Regional Partnership East Area Muslim101, juga menyoroti maraknya kasus serupa di daerah. “Di Jawa Timur masih ada kasus travel bermasalah. Meski kecil skalanya, dampaknya besar bagi jamaah,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, promosi online dengan harga miring menjadi modus paling sering digunakan. “Travel resmi punya testimoni nyata dengan bukti foto atau video. Travel bermasalah hanya menampilkan ulasan umum tanpa sumber,” terang Eko.

Sumber: