Bencana Kepung Rawasedek, Rugi Material dan Sebabkan Korban Jiwa

Salah satu kondisi rumah milik warga Rawasedek, Megamendung, Kabupaten Bogor yang masih dilintasi oleh air, pada Minggu (6/7/2025).-Regi Pratasyah -Radar Jabar
RADAR JABAR - Masyarakat masih membersihkan rumah yang terdampak akibat banjir dari luapan saluran air. Peristiwa itu terjadi karena adanya longsoran tanah yang menutupi saluran tersebut. Terlihat, lajur air berpindah ke jalan yang biasa digunakan oleh masyarakat. Air itu juga tetap mengalir ke dalam rumah yang berada di pinggir saluran air.
Masyarakat juga, masih menggunakan air yang melintas di jalan itu untuk membersihkan pakaiannya dari lumpur yang menempel sejak kejadian Sabtu (5/7/2025) kemarin. Selain itu, tampak juga di dapur milik rumah warga masih terdapat kepala ikan dan sambal yang tidak sempat termakan akibat datangnya banjir dari saluran air itu.
Tampak juga, masyarakat saling bahu membahu membersihkan rumah. Rawut wajahnya tidak hilang semangat meski diterpa oleh bencana itu.
Awalnya, hujan deras terus mengguyur kawasan Kabupaten Bogor, salah satunya Kampung Rawasedek, Megamendung. Hujan itu berlangsung mulai dari sore kemarin hingga Minggu dini hari. Longsoran itu berasal dari tebing yang memiliki ketinggian sekitar 15 meter.
BACA JUGA:Terobos Hujan dan Kabut, Polisi Evakuasi Remaja Alami Hiportemia di Kawah Putih Rancabali Bandung
BACA JUGA:Bencana Longsor di Megamendung Kabupaten Bogor Telan 1 Korban Jiwa, 160 Jiwa Terdampak
"Kejadian awal kan curah hujan tinggi, besar dari sore, terus-terusan. Sekitar jam 17.30, terdenger suara gemuruh dari belakang rumah. Ternyata ada suara longsoran," kata warga Kampung Rawasedek, Rifki (26) saat ditemui, pada Minggu (6/7/2025).
Saluran air itu tertimbun longsoran tanah. Air yang masuk ke rumah tidak perlahan, melainkan cepat, deras, dan secara tiba-tiba.
"Dan tiba-tiba air langsung kemana-mana. Jadi langsung besar aja gitu, gara-gara si saluran airnya ketutup sama longsoran," ucapnya.
Ia menyatakan, kakaknya langsung menyelamatkan orang tua yang terjebak di dalam rumah dengan cara membobol atap. Pembobolan atap rumah itu dianggap cara paling masuk akal, karena akses jalan yang biasa dilalui sudah dikepung oleh air.
BACA JUGA:10 Ribu Pelajar di Kabupaten Bogor Terancam Gagal Diterima di SMP Negeri
BACA JUGA:Helpdesk Disdik Ungkap Permasalahan 990 Wali Murid yang Datang ke Kantor Saat SPMB 2025
"Orang tua kan kerjebak di dalam, langsung ngebobol atap. Karena kan engga memungkinkan buat lewat jalan akses biasa. Jadi satu-satunya jalan lewat atap," jelas dia.
Kata dia, kondisi warga Rawasedek sudah tidak beraturan, mereka panik karena bencana bak air bah tersebut. Karena, banjir yang terjadi hanya biasa mencapai ketinggian semata kaki orang dewasa. Namun, hingga kini, banjir akibat longsoran tanah itu hampir setinggi dengkul orang dewasa.
Sumber: