Menlu China: Mempertahankan Hubungan China-Jepang Penting

Menlu China: Mempertahankan Hubungan China-Jepang Penting

Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kiri) bertemu Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya di Tokyo, Jepang, pada 22 Maret 2025.-Xinhua/Jia Haocheng-ANTARA

RADAR JABAR DISWAY - Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi, mengatakan momentum peningkatan hubungan China-Jepang tidak datang dengan mudah, dan sangat penting mempertahankan fondasi politik dalam hubungan antara kedua negara.

 

Pernyataan itu Wang sampaikan kala bertemu dengan Menlu Jepang, Takeshi Iwaya di Tokyo, Jepang, Sabtu 22 Maret 2025. Disitat dari Antara, Minggu (23/3), ia menuturkan hubungan antara China dan Jepang sebagai tetangga dekat punya arti penting yang melampaui lingkup bilateral.

 

Seraya juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), menyebut kedua belah pihak harus menghadapi sejarah dan bersama-sama menatap masa depan, mempertahankan arah hubungan bilateral yang benar. Memperdalam kerjasama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, mendorong hubungan bilateral yang stabil dan jangka panjang, serta berkontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran kedua negara dan Asia.

 

Dia menekankan bahwa memahami dan memperlakukan sejarah dengan benar merupakan prasyarat penting bagi bergabungnya lagi Jepang pascaperang ke dalam komunitas internasional. Lalu fondasi politik bagi Jepang demi mengembangkan hubungan dengan negara-negara tetangganya, dan kriteria penting untuk menguji kepatuhan komitmen Jepang pada pembangunan damai.

 

BACA JUGA:Berawal dari Hobi Baca hingga Nonton Anime, Iyus Jadi Sopir Bus Pertama Asal Indonesia di Jepang

BACA JUGA:Presiden Prabowo Undang Perusahaan Jepang untuk Berpartisipasi dalam Proyek Tanggul Laut Raksasa

 

Sebanyak empat dokumen politik antara China dan Jepang, jelas Wang, sudah membuat ketentuan yang jelas soal sejarah dan masalah Taiwan, yang mesti dilaksanakan dengan ketat.

 

Sebaliknya menurut Iwaya, Jepang telah lama menganut jalur pembangunan damai dan sangat memandang penting kepatuhan terhadap empat dokumen politik antara China dan Jepang. Tambahnya, posisi Jepang dalam masalah Taiwan, yang didasarkan pada komunike bersama Jepang-China pada 1972, masih tak berubah.

Sumber: