Pasca Libur Lebaran 2025, Jumlah Penerimaan Pajak di Samsat Soreang Tembus Rp 1 Milliar

Pasca Libur Lebaran 2025, Jumlah Penerimaan Pajak di Samsat Soreang Tembus Rp 1 Milliar-Agi-Istimewa
RADAR JABAR - Pasca liburan panjang Lebaran 2025, ribuan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memadati Kantor Samsat Soreang, Rabu 9 April 2025.
Ribuan warga tersebut mengantri untuk membayar tunggakan pajak berdasarkan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait penghapusan denda pajak kendaraan bermotor.
Hal itu dibenarkan Kepala PPPD Wilayah Kabupaten Bandung II Soreang, Doni Firyanto kepada wartawan di sela-sela kegiatannya pada Rabu siang.
Ia menyebut, antusiasme warga untuk membayar pajak, khususnya tunggakan, meningkat drastis setelah libur panjang.
"Setelah libur ini memang antusias masyarakat cukup tinggi karena memang libur hampir 10 hari, termasuk yang taat juga sama berbarengan. Untuk penunggak pajak ini volumenya cukup tinggi. Yang biasanya hanya 600 kendaraan, sekarang hampir 2.000 kendaraan yang bertransaksi," jelasnya.
Doni membeberkan, sebagian besar kendaraan yang menunggak merupakan kendaraan roda dua dengan tunggakan pajak yang bervariasi, dari dua tahun hingga tiga tahun lebih. Bahkan antrean warga bahkan sampai meluber keluar area Samsat.
"Banyak sekali, terutama kendaraan roda dua. Roda dua yang memang antrinya sampai keluar area Samsat," ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan, pihaknya telah melakukan beberapa penyesuaian area layanan.
"Kita sudah plotkan untuk layanan lima tahunan dan mutasi di Gedung Induk, sementara layanan tahunan kita perluas ke Samsat Corner, Samsat Digital, bahkan kita minta area parkir Alfamart di depan untuk titik layanan tambahan," imbuhnya.
Tak hanya itu, ia menambahkan, pelayanan juga diperpanjang dengan sistem shift bagi petugas.
"Kita running terus di waktu istirahat dengan sistem shift, sehingga pelayanan tetap berjalan sampai sore," ucap Doni.
Ia memastikan layanan tetap mengutamakan sistem first in first out dan menyediakan antrean khusus bagi wanita agar lebih nyaman.
Dan jika antrian sudah melebihi kapasitas layanan harian, masyarakat diarahkan untuk kembali keesokan harinya.
"Dan untuk mengantisipasi, tadi antrian kita arahkan yang memang volume kendaraan cukup sampai dengan layanan sampai dengan sore supaya diarahkan yang sisa antrian itu bisa dilanjutkan untuk esok hari, karena memang waktu program ini cukup panjang," ungkapnya.
Doni menuturkan, dibandingkan hari biasa, volume transaksi kendaraan dalam program penghapusan ini kini meningkat hampir tiga kali lipat.
Sumber: