Soal Grup Band Sukatani, Komisioner Kompolnas Sebut Seni Tidak Layak Diadili

Band asal purbalingga Sukatani.--Regi/Radar Jabar
RADAR JABAR - Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menduga, masih terdapat anggota kepolisian yang melakukan pelanggaran hukum.
Poengky memberikan pandangan tersebut setelah mendengar potongan lagu dan membaca lirik dari Band Sukatani yang berjudul "Bayar, Bayar, Bayar".
Dia menilai, Band Sukatani membuat lagu tersebut setelah melihat kenyataan di masyarakat.
"Saya menganggap hal tersebut adalah luapan perasaan grup musik tersebut setelah melihat realitas di masyarakat," kata Poengky saat dihubungi, pada Sabtu (22/2).
BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Jasa Marga Ungkap Penyebab Rem Truk Bermasalah
"Ternyata diduga masih ada anggota Polri yang justru melakukan pelanggaran hukum, dengan minta bayar, disuap, dan pungli," lanjutnya.
Menurutnya, anggota Polri yang diduga melakukan kegiatan penyimpangan tersebut telah mencoreng tugas yang mulia.
Dia menyampaikan, yang dikatakan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo bahwa Polri tidak anti kritik.
"Siapa yang berani mengkritik keras Polri justru akan menjadi Sahabat Polri," jelas dia menirukan pesan Kapolri kepada publik.
Ia melanjutkan, justru bagi anggota Polri yang anti kritik secara tidak langsung melanggar perintah Kapolri.
BACA JUGA:KAI Properti Percepat Pembangunan Proyek KAI Boutique Hotel Truntum Cihampelas
BACA JUGA:Wamen Ossy Tekankan Pentingnya Kerja Sama dalam Reforma Agraria untuk Masa Depan
Menurut dia, daripada melarang peredaran lagu, lebih baik melakukan pengawasan melekat serta menindaklanjuti dengan memeriksa anggota yang diduga melakukan tindakan transaksional dalam bertugas.
Sumber: