Polisi Dalami Kasus Preman Kampung Tewas Akibat Dikeroyok Massa

Personel Polres Sukabumi mengevakuasi jasad preman kampung di daerah sukabumi.--Antaranews.com
RADAR JABAR - Tim dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi terus melakukan pengembangan terkait kasus kematian seorang pria yang dikenal sebagai preman. Korban tewas setelah mengalami pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok warga di Kampung Cihurang, sebuah wilayah yang terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Kejadian tragis tersebut berlangsung pada Jumat (21/2) malam.
"Kami masih mengembangkan kasus tewasnya Samson akibat aksi massa di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono di Sukabumi, Sabtu.
Menurut pernyataan yang disampaikan oleh Hartono, jenazah Samson saat ini telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu. Selanjutnya, jenazahnya direncanakan untuk dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramatjati yang berlokasi di Jakarta. Tujuan dari pemindahan ini adalah untuk menjalani proses autopsi guna mengetahui secara lebih rinci penyebab kematiannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, insiden yang berujung pada tewasnya pria yang dikenal sebagai preman kampung tersebut bermula dari tindakan Samson yang dianggap meresahkan warga sekitar.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Bigland Bogor Hotel Sediakan Kajian Ramadan Diiringi Paket Iftar Menarik
BACA JUGA:Polresta Bandung Terima Keluhan Warga Bojongsoang: Pemerkosaan, Bank Emok Hingga Motor Bodong
Samson, yang juga diketahui bertempat tinggal di Kampung Cihurang, terlihat berjalan mondar-mandir di lingkungan permukiman warga. Yang membuat masyarakat semakin khawatir adalah kenyataan bahwa ia membawa sebilah golok di tangannya. Keberadaan Samson dengan senjata tajam tersebut tentu saja membuat suasana di sekitar menjadi tegang.
Banyak warga yang merasa tidak nyaman dan takut jika tiba-tiba menjadi sasaran amukan pria tersebut. Pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor yang kebetulan berpapasan dengannya memilih untuk segera menjauh demi menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Melihat kelakuannya yang semakin meresahkan, beberapa warga berusaha untuk menegur Samson. Namun, teguran tersebut tidak diindahkannya. Alih-alih menunjukkan sikap yang lebih tenang, Samson justru dengan santai memberikan jawaban bahwa dirinya sedang mencari seseorang. Ia menyebut bahwa orang yang sedang dicarinya itu baru saja bertarung dengannya dalam sebuah duel.
Dari dugaan yang berkembang di tengah masyarakat, individu yang menjadi lawan duel Samson bukanlah penduduk asli kampung tersebut. Selain itu, Samson yang memiliki catatan sering berurusan dengan hukum juga sempat mengingatkan warga agar tidak ikut campur dalam urusannya.
Ia menegaskan bahwa masalah yang sedang dihadapinya bukanlah sesuatu yang perlu dicampuri oleh warga sekitar, sehingga mereka lebih baik diam dan tidak mengambil tindakan apa pun.
BACA JUGA:Geprak Nelucifest Juara (Jujur, Unggul, Agamis, Rajin, Aktif)
BACA JUGA:Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Literasi di SMPN 1 Cisarua
Namun, semakin lama tindakan Samson justru semakin menimbulkan keresahan yang lebih besar di tengah masyarakat. Diduga, keberadaannya yang membawa senjata tajam di lingkungan permukiman dengan sikap yang tidak bersahabat memicu kemarahan warga. Akibatnya, tiba-tiba muncul sekelompok massa yang langsung menghampiri dan mengeroyoknya.
Sumber: