Bey: Pengelolaan Pembangunan di Sepanjang Sungai yang Buruk Picu Banjir
Bey: Pengelolaan Pembangunan di Sepanjang Sungai yang Buruk Picu Banjir--Antara
RADAR JABAR - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menyatakan bahwa buruknya pengelolaan pembangunan di sepanjang sungai menjadi salah satu penyebab utama banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Bandung.
"Permasalahan ini membutuhkan kebijakan menyeluruh dari berbagai pihak. Tidak hanya di Kota Bandung, kemarin Sukabumi juga mengalami hal serupa. Jadi, diperlukan sinergi semua pihak untuk mencegah kejadian ini terus terulang," ujar Bey usai meninjau lokasi banjir di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Sabtu.
Dilansir dari laman Antara, Bey menyampaikan keprihatinannya terhadap respons masyarakat yang terkesan menganggap banjir sebagai hal biasa. Saat melakukan kunjungan, ia mendapati warga yang mengatakan bahwa banjir adalah sesuatu yang wajar terjadi.
"Beberapa warga menyebut ini hal biasa, padahal banjir tahun ini adalah yang terbesar dan sebenarnya tidak boleh terjadi. Kita perlu mencari solusi agar masyarakat tidak terus terkena dampaknya," katanya.
BACA JUGA:Bey Machmudin: Kasus PMK Meningkat di 14 Kabupaten dan Kota Se-Jawa Barat
Ia menegaskan akan menyampaikan persoalan ini kepada Gubernur Jawa Barat terpilih dan berharap adanya kebijakan strategis yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, terutama untuk wilayah di sepanjang aliran sungai.
"Banjir ini membutuhkan penanganan lintas wilayah, tidak bisa hanya di tingkat lokal. Saya akan memastikan masalah ini menjadi perhatian untuk gubernur mendatang, sehingga Jawa Barat memiliki pengelolaan sungai yang lebih baik," jelasnya.
Bey juga menekankan pentingnya kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum untuk menangani banjir secara komprehensif.
"Kerja sama ini harus melibatkan Pemprov Jabar, pemkab/pemkot, dan pemerintah pusat. Saya sudah berdiskusi dengan Kepala BBWS Citarum, dan tahun ini akan dilakukan normalisasi Sungai Citarik. Penambahan kolam retensi juga sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko banjir di masa depan," tambahnya.
Selain upaya struktural, Bey mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat intensitas hujan tinggi.
"Yang paling penting adalah kewaspadaan warga. Jangan abaikan arahan dari petugas BPBD. Kami akan berupaya menangani dampak banjir ini secepat mungkin," ujarnya.
Bey diketahui meninjau lokasi banjir di Jalan Arjuna, RT 02/RW 05, Kota Bandung, yang terjadi akibat luapan Sungai Citepus setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat (24/1).
Banjir tersebut merendam puluhan rumah, dengan salah satu rumah mengalami kerusakan parah akibat tembok belakang jebol sepanjang dua meter. Bagian dapur dan depan rumah juga rusak berat, serta barang-barang warga ikut terendam.
Ia juga mengunjungi Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang terdampak banjir akibat hujan lebat di wilayah Bandung Raya pada Jumat petang.
Sumber: